JAKARTA, Selasa (12/11) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya mempercepat penanggulangan bencana terkait letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, turut hadir dalam rapat percepatan penanggulangan bencana ini di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.
Usai rapat, Menteri Nusron Wahid menyatakan bahwa kementeriannya akan memastikan kesiapan lahan untuk relokasi para korban bencana.
“Kewenangan saya adalah menyiapkan tanah untuk relokasi pengungsi, sudah disiapkan seluas 50 hektare,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Nusron akan melakukan verifikasi ulang terhadap lahan tersebut untuk memastikan status tanah sudah clean and clear, agar proses relokasi dapat segera dilakukan tanpa kendala.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa di atas lahan 50 hektare tersebut, pemerintah akan membangun sebanyak 1.100 rumah bagi korban erupsi.
“Sebanyak 1.100 rumah sudah siap dan dalam kondisi baik, diharapkan dalam delapan hingga sembilan hari dapat sampai ke lokasi,” kata Maruarar dalam konferensi pers.
Rapat ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, sejumlah menteri kabinet, kepala lembaga, serta petinggi TNI dan Polri, yang berkomitmen untuk mempercepat upaya relokasi dan pemulihan pasca-erupsi.
Dengan tersedianya lahan dan infrastruktur yang memadai, pemerintah berharap proses relokasi dapat berlangsung cepat dan efektif, demi keselamatan serta kesejahteraan masyarakat terdampak di NTT.













