ACEH TIMUR, Rabu (30/06/2021) suaraindonesia-news.com – Terkait peristiwa keracunan 13 warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam Minggu (27/6) dan 433 jiwa harus mengungsi. Pemerintah Aceh melalui Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Aceh secara tidak langsung membantah pernyataan PT Medco E&P.
Dikutip dari salah satu media online (30/6), Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Aceh Muhammad Iswanto mengatakan usai menerima laporan di lapangan dari Kepala BPBA, di Kantor Gubernur Aceh pada Senin, (28/6/2021).
Iswanto menjelaskan, kejadian kebocoran itu terjadi saat adanya kegiatan pencucian sumur gas untuk meningkatkan produksi.
“Titik lokasi kegiatan tersebut berjarak lebih kurang 12 kilometer dari perkampungan warga,” terang Iswanto.
Sementara VP Relation PT Medco E&P Malaka Arief Rinaldi, mengatakan sebaliknya, kondisi di area sekitar operasi dan pemukiman warga, terus dimonitor oleh Pekerja.
“Hasilnya tidak ditemukan ada kebocoran pipa, sementara hasil pengukuran parameter SO2 dan H2S terbaca pada angka nol atau normal di udara,” jelas Arif Renaldi.
Reporter : Masri
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful













