AMASA, KAMIS (04/10/2018) Suaraindonesia-news.com – PMI Kabupaten Mamasa yang tergabung dalam beberapa organisasi diantaranya, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pengurus Pusat Gereja Toraja Mamasa (PPGTM) Jelajah Kondosapata membuka Posko sebagai pusat informasi warga Kabupaten Mamasa yang jadi korban Gempa dan Tsunami Palu dan Donggala.
Sebagaimana diketahui bahwa tak sedikit warga Kabupaten Mamasa yang ikut menjadi korban Gempa dan Tsunami Palu dan Donggala Sulawesi Tengah yang terjadi, Jumat (28 September 2018) lalu.
Menurut Adino Koordinator lapangan Posko PMI, pihaknya mendirikan posko tersebut sebagai pusat informasi warga Kabupaten Mamasa yang menjadi korban bencana Palu dan Donggala.
“Hingga saat ini suda ada 8 (delapan) warga yang mendatangi posko meminta bantuan untuk mencari informasi keluarganya yang belum diketahui keberadaannya usai gempa dan sunami melanda Palu dan Donggala,” kata Adino saat ditemui di Posko Halaman Lapang tennis kota Kabupaten Mamasa baru saja.
Ia mengatakan, warga yang datang mencari informasi keberadaan keluarganya pihaknya langsung kordinasikan ke tim relawan Kabupaten Mamasa yang dikirim ke lokasi bencana bersama dengan tim pemda beberapa hari yang lalu.
“Jadi setiap warga yang datang melaporkan keluarganya kami langsung menghubungi tim relawan dan juga PMI yang berada di lokasi Gempa untuk segera di Evakuasi,” sambungnya.
Lanjut Adino, Warga Kabupaten Mamasa sebahagian telah diberangkatkan di Palu menuju Kabupaten Mamasa pada Rabu 03 oktober 2018 kemarin dan dijadwalkan akan tiba di Mamasa siang ini.
“64 Warga Mamasa yang kami ketahui saat ini sedang dalam perjalanan menuju Mamasa diperkirakan akan tiba siang ini dan 47 lainnya dikabarkan akan berangkat di Palu pada hari ini menuju Mamasa,” tandasnya.
Pihak PMI telah menyiapkan tempat untuk menampung para pengungsi di Aula GTM mamasa yang tak jau dari Kota Kabupaten Mamasa.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mamasa Imanuel saat dihubungi melalui via telfon pihaknya mengaku sedang dalam perjalanan bersama dengan Warga Kabupaten Mamasa yang berjumlah 47 orang yang di berangkatkan di Palu pagi tadi.
“Saat ini kami sedang dalam perjalanan bersama dengan warga Mamasa yang menjadi korban sunami Palu dan Donggala yang jumlahnya sekitar 47 orang,” terang Imanuel.
Ia menambahkan, rombongan pengungsi yang berjumlah 47 orang di kawal oleh sebagian tim pemerintah daerah kabupaten Mamasa yang beberapa hari lalu berangkat ke Palu mengawal logistik bantuan untuk korban gempa dan sunami yang melanda Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.
Reporter : Bung Wahyu
Editor : Agira
Publisher : Imam