INDRAMAYU, Senin (16/3/2020) suaraindonesia-news.com – Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Rehabilitasi Ruang Kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pabean Udik 3 Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat anggaran tahun 2019 diduga dikerjakan asal-asalan.
Diduga ada kongkalikong antara oknum Dinas Pendidikan Indramayu dengan oknum kepala SDN Pabean Udik 3, pasalnya, pembangunan ruang kelas baru sudah retak dan pecah, padahal baru menginjak tiga bulan.
Ironisnya, hingga saat ini masih belum diperbaiki, sementara terkait pemeliharaan dan rehabilitasi ruang kelas beserta perabotnya selesai pada bulan Desember 2019 tapi masih tampak terliat kursi serta meja siswa masih jelek.
Pembangunan ruang kelas baru beserta prabotnya yang baru selesai dibangun seumur jagung sudah retak dan pecah, hal ini menandakan tidak berkualitasnya pekerjaan tersebut, dan terkesan asal jadi dan kuat dugaan dikerjakan asal jadi.
Menurut penjaga sekolah SDN Pabean Udik 3 menjelaskan, bahwa untuk SD ini tahun 2019 dapat dua bantuan, rehab kelas dan pembangunan ruang kelas baru.
“Kemarin saya disuruh mengecat tembok sekolah lagi, setelah kedatangan sampean selaku media kemarin, loh kenapa sekolahan baru selesai dibangun kok disuruh di cat lagi,?” katanya. Jumat (13/3).
Ia juga menjelaskan, bahwa kepala sekolah yang dulu sudah digantikan kepsek yang baru.
“Kepala sekolah yang ini masih baru dan baru beberapa bulan ia menjadi kepsek di SD ini,” ungkapnya.
Sementara menurut H. M. Ali Hasan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, melalui surat pemberian penjelasan nomor 485/958-pem-SD mengatakan, bahwa SD Pabean Udik 3 dilaksanakan kegiatan pembangunan ruang kelas baru (RKB) sebanyak 1 ruang yang dilaksanakan pada bulan Juli 2019 dan selesai dalam 90 hari.
“Untuk kegiatan rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan beserta prabotnya sejumlah 2 ruang secara Swakelola berdasarkan SK Presiden nomor 141 tentang Petunjuk Teknis DAK fisik Bidang pendidikan,” ujarnya.
Ali Hasan juga mengatakan, bahwa dalam pelaksanaan kepala sekolah didampingi fasilitator (tim Teknis, red) yang salah satunya memliki tugas memeriksa dan mengawasi selama kegiatan pekerjaan tersebut, dalam pelaksanaan tugasnya berdasarkan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 1 tahun 2019 tentang Petunjuk operasional Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan.
“Untuk Rehabilitasi Ruang Kelas dengan tingkat kerusakan sedang/berat beserta perabotnya dilaksanakan sejak bulan Oktober 2019 dan selesai pada bulan Desember 2019,” ujar Ali Hasan.
Ia juga menambahkan, adapun sebagian cat dan keramik terkelupas setelah pelaksanaan pembangunan 3 bulan dari selesainya pekerjaan dan proses pemeliharaan menjadi tanggung jawab Sekolah penerima selaku pelaksana pekerjaan dan pihak penerima bantuan.
Sementara kepala sekolah SDN Pabean Udik 3 sudah beberapa kali ditemui media ini dikantornya namun tidak pernah ada, menurut Guru sekolah Kepala sekolahnya sedang sakit.
“Kepala sekolahnya lagi sakit mas, jadi tidak masuk kantor” ujar salah satu guru yang enggan menyebutkan namanya.
Reporter : Sono
Editor : Amin
Publisher : Ela
