BANYUWANGI, Kamis (2/11/2017) suaraindonesia-news.com – Pembangunan Balai Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo dipersoalkan oleh warga, diduga pembangunannya tidak jelas sumberdananya.
Disamping itu, pembangunannya tidak koordinasi dg BPD, hanya sekedar di beritahu adanya renovasi balai desa, kepada setiap desa.
Menurut pengakuan BPD Desa alasrejo Haiyi, pada saat dikonfirmasi di rumahnya terkait pembangunan balai Desa, mereka mengaku tidak tahu menahu.
“Pasalnya saya selaku BPD tidak pernah di ajak rembukan oleh kades alasrejo, terkait renovasi gedung,” tuturnya.
Menurutnya, semua pekerjaan di hendel kepala desa, itupun pihaknya juga mengaku tidak tahu sumberdananya darimana. “Sebab kepala desa tidak terbuka,” ucapnya.
Harapan Haiyi, selaku ketua BPD bagaimana instansi terkait ikut mengawasi proyek ini termasuk inspektorat juga ikut mengawasi apalagi menggunakan dana pusat.
Pihaknya juga mendengar kalau sebagian matrial dapat dari bantuan masyarakat, padahal ini sudah ada dana untuk pembangunan itu.
“Kalau memang benar pembangunan ini sarat kongkalikong dan dugaan penyalah gunaan wewenang saya tidak segan segan akan melaporkan kegitan ini ke pihak penegak hukum terutamanya kejaksaan,” sambungnya.
Hal ini masyarakat juga bertanya tanya masalah pembangunan gedung balai.
“Sebab di situ tidak terpasang papan informasi pembangunan gedung tersebut,” uacap salah satu tokoh agama Bahroni Hasan S,Ag, yang juga warga Desa Alasrejo.
Di tempat terpisah menurut keterangan p. Anwar, salah satu warga yang sehari hari kerja sebagai tukang, bangunan yang juga pekerja balai Desa membenarkan kalau pekerjaa bangunan gedung.
“Semuanya di hendel kepala desa Atmawiyanto,” ucap nya di sela sela sambil bekerja di balai.
Sementara kepala Desa Alasrejo, ketika di datangi di kantornya oleh media ini, kades selalu tidak ada di tempat, yang ada hanya setafnya, itupun setafnya ketika di tanya juga tidak tahu kemana kades pergi. (Harto/Jie)