Reporter: Nazli Md.
Abdya-Aceh, Rabu (8/2/2017) suaraindonesia-news.com – Dalang pengesahan RAPBK tahun anggaran 2017, hingga saat ini belum ada persetujuan dari pihak provinsi ,Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Jufri Hasanuddin MM sebut Wakil Bupati Erwanto dalangnya pembaikotan dan mangkirnya sepuluh anggota Dprk setempat.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Jufri Hasanuddin dalam sambutanya pada pelaksanaan Maulid Nabi Kabupaten setempat, Rabu ( 08/02/2017 ) dilapangan Pante Pirak Susoh.
“Seharusnya seorang wakil bupati abdya Erwanto, harus mampu mengamankan kebijakan pemerintah Daerah demi kemakmuran masyarakat abdya, bukan malah jadi dalang sebuah kehancuran,” sebutnya.
Menurut Jufri, pembaikotan sepuluh anggota Dprk yang tergabung dalam Fraksi Aceh itu merupakan suatu bentuk menghambat pembangunan dan kemakmuran untuk mensejahterakan rakyat, dan itu dilakukan oleh salah satu calon bupati yang maju dari partai aceh yaitu Erwanto, SE sebagai dalangnya.
“Demi meraih sebuah jabatan rela menghancurkan kepentingan rakyat banyak,dengan menghalalkan segala cara bahkan rela mengorbankan nasib Rakyat,” tutur Jufri.
Dijelaskannya, seorang pemimpin harus bertanggung jawab terhadap nasib rakyat, buktinya, walau sepuluh anggota DPRK tidak menandatangani dan membaahas dalam pengesahan RAPBK 2017, namun kita tetap berupaya melakukan yang terbaik, sehingga semua bantuan sosial seperti bantuan dana anak yatim, orang miskin, pesantren, tenaga kontrak, honorer insya Allah bisa teratasi seperti sebelumnya, jelas Jufri.