Raja Ampat, Suara Indoonesia-News.Com – Kabupaten Raja Ampat bukan hanya dikenal surganya para penyelam, namun dibalik keindahan surga bawah laut banyak terdapat mutiara yang indah bersembunyi. Ada tiga perusahaan lokal yang membudidayakan mutiara, lokasi budidaya tersebut terdapat di kawasan aljui sekitar 70 mil laut arah barat dari kota sorong.
Mutiara yang telah dibudidayakan tersebut akan dipasarkan di dalam negeri dan akan diekspor ke jepang, singapur serta australia.
Melihat potensi dan peluang yang besar itu, pemerintah Provinsi Papua Barat melalui SKPD setda Papua Barat yakni Badan Pemberdayaan Masyarakat, melaksanakan kegiatan pelatihan limbah kerang mutiara, senin (29/6/2015) di gedung PKK Waisai (Raja Ampat), kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat, Irene Manibuy,SH.
Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Wakil Gubernur, Irene Manibuy,SH dalam sambutannya mengatakan, Papua Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar dan tersebar merata di seluruh pelosok pedesaan, untuk dimanfaatkan secara optimal.
“Raja Ampat merupakan daerah yang tepat untuk kegiatan pilot project pelatihan dan fasilitasi pengolahan limbah kerang mutiara,guna mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkap Irene Manibuy.
Kegiatan yang dihadiri Wakil Gubernur, Irene Manibuy,SH, BupatiRaja Ampat, Drs.Marcus Wanma, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Papua Barat, Drs.Johny Rumbruren,M.Si, Kepala Bidang Sumber Daya Alam,dan Teknologi Tepat Guna, Pither Homer,S.IP,M.Si sekaligus ketuaa panitia dalam kegiatan tersebut, beberapa Anggota DPRD Provinsi Papua Barat, dan 2 Anggota DPRD Raja Ampat.
Jumlah peserta dalam kegiatan tersebut, sebanyak 20 orang terdiri dari, 8 orang dari kampung Fafanlap Distrik Misool Selatan dan 8 orang dari kampung Kayerepop juga dari Distrik Misool Selatan, ditambah 4 dari Distrik Waisai Kota.
Kegiatan pilot project pelatihan dan fasilitasi pengolahan limbah kerang mutiara ini berlangsung dari,senin 29 juni sampai dengan 3 juli 2015.
Bupati Raja Ampat, Drs.Marcus Wanma,M.Si menekankan pentingnya komitmen dan keseriusan kelompok masyarakat dalam menggunakan peluang usaha yang ada, dan menggunakan anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah disesuaikan dengan peruntukannya.
“Kegiatan pelatihan ini bukan hanya seremoni belaka, namun kegiatan ini terlaksana untuk mendorong masyarakat lokal untuk lebih kreatif dapat membuka peluang usaha demi meningkatkan perekonomian rumah tangga atau keluarga,” Tegas Marcus Wanma.
Dikatakan wanma, pemda akan terus mendorong percepatan perekonomian masyarakat melalui pembedayaan masyarakat pesisir, tidak hanya melalui pelatihan, namun pemda juga akan memberikan dana dan pendampingan, disamping itu juga pemda akan membantu masyarakat untuk memasarkan produk kerajinannya, dan pemda juga mengambil langkah dengan mewajibkan para wisatawan untuk membeli handycraft atau hasil kerajinan masyarakat Raja Ampat.(Zainal)