Sumenep, Suara Indonesia-News.Com – Pelaku pencabulan yang di duga dilakukan AH, oknum pengasuh salah satu pondok pesantren yang ada di pulau Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya diarak keliling pulau setempat, Rabu (6/5/2015).
Sebelum pelaku di arak keliling pulau sapeken, sedikitnya ratusan warga masyarakat mendatangi kantor balai desa yang terletak dijalan Ahmad Sanusi, Dusun kota baru, kecamatan Sapeken, mereka mendesak agar kepala desa bersikap tegas terhadap pelaku Pelecehan Sexual yang diduga dilakukan AH kampung kota, desa sapeken, kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura Jatim.
Aksi demo warga yang di mulai jam 9.30 pagi waktu setempat tersebut, mendapat pengawalan ketat dari pihak Polsek sapeken.
Akibat jumlah warga terus bertambah bahkan nyaris tak dapat dibendung mengakibatkan pagar balai desa akhirnya roboh,emosi warga semakin tak terkendalikan karena tidak ada satupun dari aparat desa yang keluar menerima para pendemo.
Buraida (ketua Pemuda Bulan Bintang kecamatan sapeken) yang menyaksikan langsung jalannya aksi demo warga, menuturkan kepada Suara indonesia, ada dua hal yang dituntut Para pendemo, 1. mereka menuntut agar Pelaku asusila diarak Sapeken, 2. pelaku tindak asusila harus diusir dari tanah Sapeken, berdasarkan Qanun Adat (Undang2 Adat TH 1987, red).
Karena tuntutan masyarakat semakin menguat sementara gelombang massa terus mendesak, akhirnya Kepala desa sapeken mengabulkan apa yang menjadi tuntutan warga, dan dibuatkan berita acara kesepakatan beberapa pihak, maka eksekusi lansung dilaksanakan, dengan pengawalan ketat dari Pihak kepolisian dan aparat desa.
Pelaku Pelecehan sexual (AH) langsung digundul dan kemudian diarak keliling kampung sebanyak 2x putaran dan selanjutnya kembali diamankan dikantor Polsek Sapeken demi menjaga tindakan anarkhis yang lebih besar dari warga.
“Kami tetap bertanggung jawab untuk memberikan pengamanan dan menjaga kemungkinan yang terburuk,” tegas Kapolsek Sapeken Ali Ridha.(Sur/Zaini).