Jember, suara Indonesia-news.com-pelaksaan pilkades kabupaten jember yang di gelar pada tanggal 27 november 2014, secara menyeluruh boleh di bilang sukses, walau masih di temukan beberapa insiden di beberapa desa sesuai arahan dari kapolres jember dengan slogan deklarasi damai pilkades kabupaten jember,di harapkan pilkades yang tengah berlangsung bisa berjalan kondusif dan aman tidak tanggung-tanggung pelaksanaan pilkades di kabupaten jember di jaga ketat dari satuan brimob polda jatim yang di bantu polres jember, juga dari kodim jember.
Kapolres jember AKBP sabilul alif SH,SIK mengatakan kekuatan pengamanan dari polri sebanyak 1200 personil yang di bantu pula dari kodim.pasukan tersebut akan di bagi di beberapa desa,khususnya desa yang di tengarai rawan bentrok,untuk pilkades kali ini kan lebih kurang ada 59 desa yang ikut berkompetisi. di harapkan dengan pengamanan extra ketat dari aparat bisa membantu memberikan rasa aman, nyaman dan damai bagi para pemilih, terang sabilul.
Pilkades yang berlangsung di desa kesilir kecamatan wuluhan jember,mulai memanas.saat seorang warga yang bernama sugianto tertangkap warga .sugianto di duga pembeli surat suara/undangan untuk pilkades.sugianto di tangkap warga saat mendatangi rumah warga di dusun krajan desa kesilir kecamatan ambulu, warga menemukan beberapa lembar surat undangan pencoblosan. pelaku kami tangkap sekitar pukul 12.30 wib dengan beberapa barang bukti terang mardianto warga sekitar.
Setelah berhasil menangkap pelaku akhirnya warga menyerahkan kemapolsek wuluhan guna di lakukan penyelidikan lebih lanjut. untuk pengakuan sementara sugianto hanya di suruh oleh dua orang tim sukses. pengakuan inilan sontak membuat warga geram dan tanpa di komando warga beramai-ramai mendatangi rumah kedua tim sukses tersebut. dalam hitungan menit rumah kedua orang tim sukses tersebut sudah di kepung oleh warga yang merasa kesal dengan ulah keduanya.
Diketahui kedua tim sukses yang di maksud sugianto bernama sugeng dan rohim.saat terjadi pengepungan di rumah kedua orang tersebut, warga juga meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap ke dua pelaku yang identitasnya sudah di ketahui dan akhirnya pihak kepolisian yang tiba di TKP langsung mengamankan kedua pelaku kemapolsek wuluhan guna di lakukan proses hukum yang berlaku. jika polisi tidak bisa memproses kedua pelaku biar kami yang akan memprosesnya teriak salah seorang warga yang langsung di amini warga yang lain.
Insiden pilkades juga terjadi di desa cangkring kecamatan jenggawah, di saat warga tegang untuk menentukan pilihan tiba-tiba di kejutkan penangkapan oleh anggota BPD kepada pemilih yang masih di bawah umur, kejadian ini sontak membuat suasana gaduh, namun masih terkendali, anak di bawah umur yang melakukan pencobolosan di amankan oleh panitia dan masih dalam tahap kajian bersama kapolsek,danramil dan tokoh masyarakat setempat. selain itu juga di temukan surat undangan yang sudah di tipe X,hal ini membuat hari mulyono sebagai pemilih merasa kecewa sekali, ia menuturkan secara tatib ini sudah melanggar,untuk kartu undangan keluarga saya tiga orang dan semua sudah ada tipe x,saya kuwatir tipe x itu sudah berganti nama.
wartawan suara Indonesia on line berusaha mengklarifikasi kepada ketua panitia pilkades terkait pengaduan warga yang kartu undangannya sudah di tipe X,H.masduki selaku ketua panitia mengatakan,itu tidak masalah mas,kartu yang ada tipe X,itu penambahan hak pilih warga.harusnya H min satu pendataan warga sudah di tutup,karena ada kebijakan dari kapolsek biar warga bisa mencoblos semua maka di adakanlah penambahan waktu dan pendataan lanjutan, namun masduki berkilah saat di Tanya kenapa kartu undangan untuk penambahan pendataan sudah di tipe X.yang jelas itu tidak masalah itu Cuma kesalahan tekhnis saja terangnya.{dik}