Reporter : Adi Wiyono
Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Tim lima penjaringan Bakal calon (Balon) walikota dan Wakil walikota Batu 2017 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengusung dua nama yang akan menjadi Bakal calon wakil Walikota Batu yakni dari PKB dan partai Golkar.
Simon Purwo Ali, ketua Tim lima Penjaringan Balon Walikota dan wakil walikota Batu saat ditemui, Jumat (11/3/2016) mengatakan tim lima akan menyertakan dua nama Cawawali Kota Batu dari ekternal Partai dalam penjaringan di DPD PDIP Jatim. Yakni Nurrohman (Ketua DPC PKB Kota Batu), Didik Machmud (Ketua DPD II Partai Golkar Kota Batu), dan satu kader PDIP yakni Ny Endang Imam Kabul (Kader PDIP Kota Batu).
Untuk itu, dikatakan Simon, nama-nama Balon Kepala Daerah Kota Batu selain mengusung dua nama dari PKB dan partai Golkar, dirinya Juga mengusung beberapa nama dari internal PDIP melalui penjaringan yaitu Untuk posisi Cawali ada empat nama yakni Sutiyo, Wito Argo, Punjul Santoso, Kustomo. Sedangkan untuk posisi Cawawali yakni Sudjono Juned, Bambang Sumarto, dan I Wayan Sutama.
“Disamping itu, Usulan nama itu disampaikan bersamaan dengan penyampaian nama-nama hasil penjaringan DPC PDIP beberapa waktu lalu,” tandas Simon Purwo Ali.
Sementara itu menyikapi Diusulkannya nama Ketua DPD II Partai Golkar Kota Batu sebagai Cawawali dalam penjaringan DPD PDIP Jatim. Didik Mahmud Ketua DPD II Partai Golkar kota Batu, dinilainya sebagai bentuk penghormatan. Karena hingga sekarang ini tidak ada koordinasi ataupun pembicaraan apapun terkait usulan nama dalam penjaringan PDIP tersebut.
“Cukup tersanjung bila nama kami masuk dalam penjaringan Cawawali PDIP. Tapi biarlah proses itu berlangsung, toh kami juga menjalankan proses untuk mengusung Balon sendiri,” kata Didik Machmud.
Oleh karena itu, dikatakan Didik Machmud, pihaknya tidak akan mempersoalkan dan memusingkan namanya masuk dalam penjaringan Cawawali PDIP. Karena hal itu menjadi kewenangan dan hak dalam proses penjaringan PDIP.
“Yang namanya penjaringan kan masih awal mencari calon, jadi biarlah itu berjalan. Yang penting hal itu tidak sampai mengganggu proses di Partai Golkar,” tutur Didik Machmud.













