Reporter: Iran G Hasibaun
Bogor, Sabtu (1/4/2016) suaraindonesia-news.com – Setelah lama menunggu akhirnya Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Kota Bogor mengumumkan investor revitalisasi Blok F Pasar Kebon Kembang,yaitu PT. Mulyagiri KSO PT. Mayasari Bakti Utama terpilih melalui proses penunjukan langsung (PL).
Direktur Utama PD PPJ Andri Latief mengatakan, tanggal 30 Maret 2017 kemarin, pihaknya telah menerima jawaban Wali Kota Bogor melalui Badan Pengawas (BP) atas persetujuan perusahaan yang ditunjuk oleh PD PPJ.
Pihaknya kemudian menerbitkan surat keputusan direksi nomor 55 tahun 2017 tertanggal 31 Maret 2017 menyatakan bahwa PT Mulyagiri KSO PT Mayasari Bakti Utama menjadi investor revitalisasi Blok F Pasar Kebon Kembang.
Dijelaskan, bahwa yang menjadi penilaian dan pertimbangan dalam penunjukan perusahaan tersebut dikarenakan bisa memenuhi persyaratan? yang termuat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
“Dari proses seleksi awal, delapan perusahaan masing-masing semua memiliki kekurangan, dan hanya PT Mulyagiri KSO PT Mayasari Bakti Utama yang bisa mentaati serta mengikuti aturan KAK. Nilai investasinya sekitar Rp90 miliar,” katanya kepada wartawan, Jumat (31/03).
Ditambahkan Andri, setelah pengumuman ini, pihak PD PPJ dengan PT Mulyagiri KSO PT Mayasari Bakti Utama akan melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang revitalisasi Blok F.
“Kami disini akan melakukan appraisal terhadap Blok F, yang saat ini sedang berproses. Investor juga diminta memenuhi perijinan. Maksimal 3 bulan tuntas dan direncanakan pelaksanaan pembangunan setelah lebaran. Tahap MoU juga dilakukan pendataan ulang pedagang,” tuturnya.
Sementara pimpinan PT Mulya Giri, Rudi Ferdinan saat ditemui dikediamannya mengatakan, bahwa kewajiban yang ditetapkan di KAK sudah terpenuhi seperti harga jual kios.
“Khusus untuk pedagang lama dibawah harga yang ditetetapan PD PPJ yakni 1.250.000/m/tahun. Untuk harga kios yang ditetapkan PD PPJ sendiri adalah 1.285.000/m/tahun.selain itu untuk harga los akan kami berikan kepada pedagang dengan harga Rp 500.000/m/tahun,” ujarnya.
Adapun ketentuan lainnya adalah parkir roda empat dengan jumlah 80 armada roda empat akan di tempatkan di lantai empat dan untuk roda dua sekitar 700 armada akan ditempatkan di lantai lima.
Dikatakan Rudi Bule (sapaan akrab) untuk rencana bangunanya sendiri ada lima lantai dengan jumlah lebih kurang 600 kios dan 300 los.
“Saya berharap,setelah selesainya pembangunan blok f nanti, mudah mudahan dapat meningkatkan PAD kota bogor dan dapat mengurangi kemacetan di Kota Bogor,” pungkasnya.