Bukit Tinggi, Suara Indonesia-News.Com – Hari ini Selasa 1 September 2015 Pucuk Pimpinan Polri Jendral Polisi Drs. Badrodin Haiti Resmikan Monumen/Patung Polisi Wanita di Kota Bukit tinggi, Selasa (1/9/15).
Hadir dalam acaratersebut, para Petinggi Polri, para pejabat daerah baik dari TNI maupun Instansi terkait lainnya.
Pantauan dilokasi, sejak jam 06.30 wib seluruh srikandi Polisi yang memiliki lambang Esti Bhakti Warapsari ini sudah siap duduk didepan ruangan yang sudah disiapkan oleh Komando masing masing, semuanya duduk manis didepan layar monitor untuk mengikuti Vicon sambutan Kepala Kepolisian Republik Indonesia dalam rangka acara kegiatan peresmian Monumen POLWAN di Kota Bukit tinggi.
Bukit tinggi menjadi kota pilihan peresmian, karena Kota Bukit tinggi memiliki cerita khusus/ sejarah awal tentang lahirnya Polwan/Polisi wanita.
Kapolri pada intinya menyampaikan banyak terima kasih kepada para pendahulu perintis Polwan yang telah gigih berjuang dan memperjuangkan eksistensi sehingga Polwan bisa seperti yang sekarang ini, berbagai upaya kiprah positif itu telah dilakukan untuk mewujudkan keberadaan Esti Bhakti Warapsari yang tangguh, tanggap, tanggon dan trengginas, mampu bersaing dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan pelindung dan pengayom masyarakat, kommitmen, professional,proporsional, humanis dan tetap akuntabel.
Menurut Kombespol Sri Aini, Ketua Pelaksana Pemugaran Monumen Polwan dari Mabespolri, Sri Aini, monumen ini dibangun sebagai peringatan dari cikal bakal lahirnya Polwan pertama di Indonesia pada 1 September 1948 silam, dimana pada masa itu ada enam orang Polwan yang menempuh pendidikan kepolisian pertama di Kota Bukittinggi, tepatnya di Mapolres Bukittinggi saat ini.
“Monumen ini dibangun dahulunya sebagai peringatan lahirnya enam Polwan yang menjadi cikal bakal perkembangan Polwan, yang mana pada saat ini tercatat lebih kurang 24 ribu Polwan telah hadir diseluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Selain sebagai monumen peringatan cikal bakal polwan di Indonesia sambung Sri Aini, pemugaran ini nantinya diharapkan mampu menjadi tujuan wisata baru bagi pengunjung yang datang ke Bukittinggi.
“Kita harapkan setelah selesai pemugaran, monumen ini menjadi ikon bagi Bukittinggi sendiri dalam bidang pariwisata,” tambahnya. (Zaini).













