Reporter : Muhyidin
Grobogan, Suara Indonesia-News.Com – Pasar Unggas ini dibangun tentu bukan hanya asal bangun, tapi ada tujuan dan peruntukan yang jelas. Tapi sayangnya pasar yang sudah berdiri dengan bagus ini belum bisa dioperasikan sebagaimana mestinya.
Banyak pihak yang menyayangkan belum bisa beroperasinya pasar baruini. Padahal, dibangunnya pasar baru ini bertujuan untuk memindahkan pedagang unggas yang berada di Pasar Glendoh. Pemindahan itu dilakukan karena pasar yang lama sudah tidak kondusif lagi dan berada di tengah kota dan dekat dengan permukiman penduduk.
Keinginan untuk segera dilakukan pemindahan juga sangat diinginkan oleh para warga di sekitar pasar Glendoh, karena warga merasa terganggu kenyamanannya di sebabkan oleh limbah dari rumah pemotongan ayam yang berbau amisdan tak sedap itu dibuang di aliran kali kecil dekat rumah penduduk.
Kasi Retribusi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi (Disperindagtamben) Siswadi (55) mengatakan, untuk proses pemindahan pedagang ke pasar baru, kami sudah mengadakan sosialisasi, namun pedagang masih belum mau pindah dari lokasi lama. Dulu mereka beralasan karena pasar baru belum ada instalasi listrik.
“Pada bulan September 2015 pasar baru sudah ada arus listrik, tapi para pedagang unggas juga tetap belum mau menempati pasar yang baru, mungkin mereka ada kekhawatiran kalo pindah ke pasar baru jualannya kurang laku dan mereka akan rugi, “ tutur Siswadi.
Menurut Siswadi, prinsipnya kami lebih senang pasar baru bisa segera beroperasi, tapi selama ini masih belum ada titik temu dengan pihak Paguyuban Pedagang Unggas, akhirnya sampai sekarang pasar baru masih mangkrak.
Saat suaraindonesia coba klarifikasi via telepon ke pihak Paguyuban Pedagang Unggas, mereka enggan untuk berkomentar terkait masalah ini dan mereka berjanji lain waktu mereka siap berbicara langsung.