SAMPANG, Jum’at (3/12) suaraindonesia-news.com – Panitia pembangunan masjid replika Ka’bah di Dusun Jiken Desa Taman Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, berterima kasih pada Aliansi Ulama Madura (AUMA), atas suratnya yang memberi saran dan masukan positif atas pembangunan masjid replika Ka’bah.
Ketua panitia pembangunan masjid replika Ka’bah, Zaini melalui bidang humasnya Joni Purnomo mengatakan, adanya surat dari Aliansi Ulama Madura (AUMA) yang ditujukan pada donatur pembangunan masjid dr Hj Turah SP.OG.M.Kes, yang isinya sangat positif memberi beberapa saran dan masukan akan dilaksanakan sebagaimana mestinya agar bangunan masjid replika Ka’bah tidak menyerupai Ka’bah di Masjidil Haram.
Salah satu contoh kata Joni Purnomo, sesuai masukan dari AUMA agar warna hitam pada tembok bangunan agar diganti dengan warna yang tidak menyerupai Ka’bah di Masjidil Haram, hasil bersilaturrahmi dengan KH Izzat Iraqi Duwek Pote, disarankan agar bawahnya setinggi 1,5 meter diberi plat kuning dari perak. Juga akan dibangun menara sebagai tanda sebuah bangunan masjid.
“Kami selaku panitia pembangunan masjid replika Ka’bah, sejak awal sudah berkoordinasi dan meminta masukan pada ulama dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang. Karena, tujuan dr Hj Turah selalu donatur tunggal berniat dan bertujuan baik untuk masyarakat Sampang, khususnya masyarakat kecamatan Jrengik. Karena, masjid replika Ka’bah ini jadi ikon baru Kabupaten Sampang, selain Alun Alun Trunojoyo,” jelasnya.
“Jadi dengan adanya surat dari Aliansi Ulama Madura (AUMA), yang memberi beberapa saran serta masukan kami sangat berterima kasih. Karena kami menilai masukan ini sangat positif. Dalam waktu dekat kami dari panitia pembangunan masjid replika Ka’bah didampingi KH Izzat Iraqi Pondok Duwe Pote Sampang, akan bersilaturrahmi pada Ketua AUMA KH Ali Karrar Shinhaji,” imbuhnya.
Dikatakannya, pembangunan masjid replika Ka’bah sudah mendapat kunjungan dari Ketua dan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang bersama rombongan ulama, Kantor Kementerian Agama (Kamenag) Sampang, Ketua dan Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan dari MWC NU Kecamatan Jrengik. Bahkan, kantor MWC NU Kecamatan Jrengik akan dibangun disekitar masjid replika Ka’bah.
Terakhir Joni Purnomo menguraikan, rencananya tempat berwudhu para ulama dan habib akan dipisah dengan tempat berwudhu masyarakat umum. Juga akan dibangun secara los terbuka, tempat musafir dan masyarakat yang lagi bepergian jauh untuk beristirahat. Jadi tidak beristirahat di dalam masjid replika Ka’bah. Sementara penghijauan, selain tanaman lokal Indonesia akan didatangkan puluhan pohon kurma. Juga, dibangun payung payung besar disekitar masjid replika Ka’bah.
“Disekitar masjid replika Ka’bah juga ada tempat usaha kecil menengah (UKM) dari warga sekitar masjid dan dipinggir jalannya ada tempat berjualan bermacam buah buahan, yang hasilnya untuk pemeliharaan masjid dan yang lainnya. Mari kita dukung bersama niatan baik dari dr Hj Turah ini, karena diperkirakan pembangunan masjid replika Ka’bah ini sampai selesai menelan anggaran sebesar 30 miliar,” ungkapnya.












