Reporter: Liq
Sumenep, Senin (21/11/2016) suaraindonesia-news.com – Ratusan warga Desa Beluk Kenik, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendatangi Balai desa setempat melakukan protes terhadap panitia pergantian waktu (PAW) yang tidak transparan.
Pergantian Antar Waktu (PAW) yang akan digelar pada tanggal 29 November 2016 tersebut, dinilai di tutup-tutupi oleh panitia. Oleh Sebab itu penentuan tokoh yang dipilih sebagai pemilih oleh kepala Dusun tidak ada keterbukaan sama sekali kepada masyarakat. Sehingga masyarakat merasa dirampas hak pilihnya.
“Kebijakan panitia yang kurang tegas sehingga menimbulkan masyarakat menjadi resah, seharusnya kami mengetaui siapa yang diwakilkan untuk memilih kepala desa tersebut,” kata Suryanto Tokoh Pemuda, Senin (21/11/2016).
Pihaknya akan terus berjuang menuntut keadilan supaya masa depan desa Beluk Kenik bisa maju tidak dipermainkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Sekarang sudah jaman keterbukaan, bukan memberikan penindasan masyarakat, jadi buat apa menggelar PAW kalau semua harus ditutup-tutupi,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana PAW Kades di Desa Beluk Kenik Kecamatan Ambunten, Jailani mengatakan, sudah bekerja sesusai prosedur dan peraturan Bupati Sumenep.
“Kami sebagai panitia cuma melaksanakan, sesuai dengan perbub,” ujarnya.
Setelah melakukan protes dibalai desa setempat karena tidak puas lalu warga mendatangi rumah Kepala Dusun untuk menuntut kejelasan yang selama ini kepala dusun memilih tokoh sebagai perwakilan dalam memilih Kades dalam proses PAW.