PendidikanRegional

Pandemi Covid-19 Menjadi Sejarah Pendidikan Nasional di Indonesia

Avatar of admin
×

Pandemi Covid-19 Menjadi Sejarah Pendidikan Nasional di Indonesia

Sebarkan artikel ini
IMG 20200504 135712
Tikwan Siregar, M. Pd kerika memberikan tanggapannya kepada wartawan di kantor Korwilcam Tanjung Morawa, Senin, (04/05/2020). (Foto : M. Habil SyaH/SI).

DELI SERDANG, Senin (04/05/2020) suaraindonesia-news.com – Sejak akhir Febuari 2020, wabah Covid-19 yang awalnya merebak di Wuhan, China mulai mengglobal dan masuk ke Indonesia. Untuk mencegah agar tidak banyak jatuhnya korban jiwa, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan meliburkan sekolah-sekolah.

Dan sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) yang biasa bekerja di kantor terpaksa bekerja di rumah. Langkah itu diambil agar tidak terjadi perkumpulan orang (social distancing) dan terjadi jarak (pysical distancing) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Tikwan Siregar, M. Pd Kordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) ketika dimintai tanggapan terkait Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2020 mengatakan, Hardiknas untuk tahun ini tidak dirayakan dengan gegap gempita seperti tahun-tahun sebelumnya. Perayaan Hardiknas tidak dirangkai dengan pengumuman kelulusan, tidak diwarnai dengan apel bendera seperti biasa terpusat di sekolah-sekolah.

“Dan setelah pengumuman kelulusan pun tidak ada lagi aksi corat-coret seragam untuk hal ini saya harapkan dan himbau untuk seluruh siswa yang lulus,” harapnya.

Tambah Tikwan Siregar, Momen Hari Pendidikan Nasional tahun ini sedikit terganggu bukan saja di Kabupaten Deli Serdang namun seluruh rakyat Indonesia merasakan dampaknya akibat Covid-19 ini, akibat adanya pandemi ini mengisyaratkan kita untuk berdiam diri di rumah.

Baca Juga :  1.000 Bingkisan Diserahkan Untuk Pasien Wisma Atlet Dalam Giat “Kumham Peduli, Kumham Berbagi Dan Empati Kumham”

“Namun untuk mengusung hari pendidikan nasional tidak menyurutkan kita sebagai pendidik, dengan momen Covid-19 ini kita memotivasi Kepala Sekolah, guru dan siswa untuk tetap memperingati Hardiknas dengan memberikan himbauan dalam upaya pencegahan Covid-19 baik itu lewat Sosial Media (Sosmed),” tuurnya

Terkait diterapkannya belajar di rumah melalui jaringan internet atau lebih dikenal dengan istilah daring yang sedang gencar-gencarnya digaungkan dunia pendidikan, namun prihal siswa yang tidak memiliki alat komunikasi yang beraplikasi gatjar whatsapp dan lain-lainnya seperti hal umumnya dimiliki android, maka diwajibkan guru untuk mengantar naskah soalnya ke rumah siswa langsung.

Merujuk pada cita-cita dasar yang menjadi tujuan didirikannya NKRI, salah satunya adalah “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Oleh karena itu, sejak awal lahirnya bangsa Indonesia, founding fathers republik ini sudah sadar betul bahwa pendidikan adalah kata kunci untuk mengisi tujuan hidup bangsa yang merdeka. Pendidikan adalah kunci untuk menciptakan bangsa yang cerdas.

“Sehingga kalau tujuan bernegara adalah “mencerdaskan bangsa” maka pendidikan adalah instrumen untuk melahirkan bangsa yang cerdas. Tidak ada bangsa yang cerdas, yang pendidikannya tidak maju. Suatu bangsa maju, kalau pendidikan dan SDM-nya terdidik,” terang Tikwan Siregar.

Baca Juga :  Taman di Sampang Serap 1.3 M, Betulkah Tidak Ada Hasilnya?

Pendidikan juga merupakan instrumen utama untuk menciptakan keadilan sosial. Perubahan strata sosial individu, masyarakat bahkan bangsa hanya mungkin terjadi kalau memperoleh akses pendidikan yang sama dan merata. Dan, untuk melahirkan pendidikan yang mencerdaskan serta pendidikan yang melahirkan keadilan sosial tentu harus didukung oleh sistem pendidikan yang dibangun dari komponen-komponen utama, yaitu metode pendidikan yang tepat serta guru/pendidik dan sarana penunjang pendidikan.

“Sehingga kalau tujuan bernegara adalah “mencerdaskan bangsa” maka pendidikan adalah instrumen untuk melahirkan bangsa yang cerdas. Tidak ada bangsa yang cerdas, yang pendidikannya tidak maju. Suatu bangsa maju, kalau pendidikan dan SDM-nya terdidik,” tutur Tikwan Siregar.

Lanjut Himbau Tikwan Siregar, sejalan dengan prioritas pemerintahan Jokowi yang menempatkan pembangunan SDM sebagai prioritas, bangsa ini akan masuk ke dalam suatu era baru dalam sistem pendidikan nasional yang disebut Merdeka Belajar. Inti dari Merdeka Belajar tentu pada ruang terbuka yang disiapkan untuk guru dan murid agar menguasai komptensi-kompetensi dasar keilmuan di bidangnya masing-masing.

Reporter : M. Habil Syah
Editor : Amin
Publisher : Ela