BeritaSosial Budaya

Paguyuban Adipati Nambi Gelar Jamasan Massal Pusaka di Desa Jenggrong

Avatar of admin
×

Paguyuban Adipati Nambi Gelar Jamasan Massal Pusaka di Desa Jenggrong

Sebarkan artikel ini
IMG 20241215 171902
Foto: Warga Jenggrong dan Kepala Desa bersama para paguyuban pelestari tosan aji Lumajang.

LUMAJANG, Minggu (15/12) suaraindonesia-news.com – Dalam upaya melestarikan warisan budaya leluhur, Paguyuban Adipati Nambi Lumajang menggelar kegiatan jamasan massal pusaka nusantara secara gratis di Balai Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso. Acara ini diikuti puluhan warga yang antusias membawa pusaka mereka untuk dirawat.

Ketua Paguyuban Adipati Nambi, Adin Malik, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menjaga pusaka-pusaka yang dimiliki warga agar tetap terawat sebagai wujud pelestarian budaya.

“Selain jamasan massal pusaka gratis, kami juga memberikan identifikasi pusaka nusantara secara cuma-cuma agar warga memahami jenis pusaka yang mereka miliki,” tutur Adin.

Ia menambahkan, warga yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan surat keterangan pusaka yang mencakup informasi lengkap, mulai dari jenis pusaka, dapur, pamor, tangguh, warangka, hingga nama pemiliknya.

Baca Juga :  Dalam Rangka Pengamanan Nataru, Polres Sekadau Menggelar Apel Gelar Pasukan Ops Lilin Kapuas 2021

Acara ini juga dihadiri oleh Paguyuban Tosan Aji Arya Wiraraja. Ketua paguyuban tersebut, Musolli, SH, memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

“Kami berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan secara rutin dan dapat diperluas ke desa-desa lain. Kami siap mendukung upaya pelestarian pusaka,” ujar Musolli.

Dukungan serupa datang dari Yudi Puhcahyono, Koordinator Sekretariat Nasional Keris Indonesia (SNKI). Ia menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk membantu warga merawat dan melestarikan budaya leluhur.

“Dengan adanya jamasan massal ini, kita turut menjaga kelestarian pusaka warisan nenek moyang kita,” katanya.

Kepala Desa Jenggrong, H. Jawas, turut hadir bersama puluhan warganya dan ikut serta menjamaskan pusaka.

“Alhamdulillah, warga sangat antusias. Terima kasih kepada para pelestari tosan aji yang telah menyelenggarakan acara ini,” ucapnya.

Pak Sumar, tukang jamas yang bertugas dalam acara ini, menjelaskan bahwa proses penjamasan sangat penting untuk menjaga pusaka tetap bersih dan bebas dari korosi.

“Penjamasan sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali sebagai bentuk penghormatan terhadap karya seni leluhur,” terangnya.

Acara berlangsung lancar hingga selesai. Warga Desa Jenggrong merasa puas karena tidak hanya mendapatkan perawatan untuk pusaka mereka, tetapi juga pengetahuan baru mengenai pentingnya pelestarian pusaka nusantara.