JEMBER, Kamis (31 Agustus 2017) suaraindonesia-news.com – Jember semakin marak ojek online, rupanya membuat para sopir angkot mengeluh pendapatannya menurun drastis.
Mereka (ojek online, red) diduga belum berijin alias tidak bertrayek. Bahkan ojek online dibawah naungan manajemen Gojek pun telah beroperasi di Jember.
Salah satu keluhan itu disampaikan oleh sopir angkot bertrayek D jurusan Terminal Tawang Alun – Kampus.
“Sebelum adanya ojek online sepi, ditambah hadirnya ojek online tambah sepi,” ucap Pak Mad, supir angkot trayek D, Kamis (31/8).
Ia bahkan menceritakan bahwa hari ini mulai kerja sejak jam 05:00 WIB sampai jam 10:00 WIB hanya mendapatkan penumpang sebanyak 6 orang atau jika dinominalkan hanya Rp. 30ribu.
“Sebelum adanya ojek online, biasanya bisa dapat 14 penumpang,” tambahnya. Baca Juga: 5.000 GTT Dan PTT Akan Diikutkan BPJS Kesehatan
Senada dengan Pak Mad, Supir angkot trayek A jurusan Terminal Tawang Alun – Arjasa juga keluhkan atas kondisi ini.
“Malah dari pagi, saya hanya mendapatkan 1 orang penumpang, sepi sekali,” ucap supir angkot trayek A, Hasan.
Mereka pun (para supir angkot bertrayek, red) mengancam akan melakukan demo dan mencari kantor Gojek di Jember. (Guntur)