JEMBER, Senin (6 November 2017) suaraindonesia-news.com – Penjelasan mengejutkan datang dari Anggota Komisi IX DPR RI, Ayub Khan dimana dirinya membeberkan bahwa Indonesia menempati nomor dua tertinggi sedunia dalam kasus kanker serviks.
Setiap tahun setidaknya ada 21 ribu kasus, lanjut Ayub, dimana lebih dari 92 ribu perempuan Indonesia pada 2014 meninggal karena kanker, dimana 10,3 persen di antaranya dikarenakan pleh kanker serviks.
Menurutnya salah satu pendorong penyebab kanker serviks karena rendahnya pemantauan sejak dini.
“Selain itu, pernikahan dini juga beresiko terkena kanker serviks, sehingga perlu adanya sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat untuk menunda usia pernikahan anak-anak perempuan mereka,” jelas Ayub Khan, saat menjadi narasumber sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Kreatif, program dari BkkbN, di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Jember, Senin (6/11).
Baca Juga: Unik, Inilah Jalan Santai Ala Santri Jember
Menurutnya usia ideal menikah bagi perempuan ialah umur 21 tahun dan 25 tahun bagi pria.
Sementara itu, Kepala BkkbN Jember, Supri Handoko menguraikan bahwa setidaknya 40 hingga 50 kasus kanker serviks terdiagnosa setiap harinya.
“Setiap satu jam, satu orang perempuan di Indonesia meninggal dikarenakan kanker serviks,” terang Supri Handoko.
Oleh karenanya, sosialisasi mengenai kondisi ini juga bagian dari Program Keluarga Berencana yang memiliki tujuan untuk membatasi jumlah anak serta memberikan pemahaman bagaimana menjaga kesehatan reproduksi.
“Bersama Komisi IX DPR-RI, Kami BkkbN Jember akan terus menyosialisasikan pendewasaan usia pernikahan kepada masyarakat Jember agar terhindar dari ancaman kanker serviks,” tandasnya. (Gun/Jie)
