JEMBER, Jumat (19/10/2018) suaraindonesia-news.com – Program silaturahmi kepada masyarakat bertajuk CERUTU (Cangkru’an Bermutu) terus berlanjut. Jika sebelumnya, Kapolres Jember, AKBP. Kusworo Wibowo mengundang Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), kali ini giliran para nelayan duduk bareng (nyangkruk) dengan Kapolres Jember, Kusworo yang bertempat di pantai Papuma Jember, Jumat (19/10/2018) sore.
Kali ini, Kapolres Kusworo berupaya untuk menyerap aspirasi nelayan juga tukar pendapat mengenai sumber penghasilan alternatif bagi nelayan saat cuaca tidak bersahabat untuk melaut.
“Setelah kami dalami, kenapa masih melaut padahal sudah dilarang dikarenakan cuaca ekstrim, mereka (nelayan) menjawab semua itu dikarenakan tuntutan ekonomi,” ucap Kapolres Jember, Kusworo.
Masih dalam ingatan, peristiwa keecelakaan laut menimpa KM. Joko Berek terbalik di laut plawangan Pancer Puger mengakibatkan sejumlah nelayan meninggal pada bulan juli lalu. Mereka nekat melaut meski dalam cuaca ekstrim dan telah diperingatkan untuk tidak melaut.
Oleh sebab itulah, Kapolres Jember dalam acara CERUTU juga mengundang Kepala Dinas Perikanan, Kepala Bakesbangpol juga mahasiswa.
Salah satu hasil dari pertemuan tersebut ialah konsep ekowisata akan dijadikan sumber penghasilan alternatif selain dari aktifitas melaut.
“Kami juga berpesan supaya nelayan tidak menangkap ikan-ikan yang dilindungi, serta tetap menjaga kelestarian laut,” pesan Kapolres.
Heri Suryata, Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah Kapolres menyelenggarakan acara CERUTU ini.
“Banyak solusi yang didapatkan dari cangkru’an bermutu ini bagi kami, juga kami bisa menyampaikan uneg-uneg kami,” kata Heri.
Heri meminta kepada kepolisian untuk sigap menyikapi apa yang terjadi di wilayah pesisir supaya tidak terjadi laka laut seperti yang terjadi pada bulan juli lalu.
“Karena di watu ulo ini ada info supaya peka, karena di sini serba cepat, sedikit saja terlambat, nyawa kami taruhannya,” pungkasnya.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Agira
Publisher : Imam












