JAKARTA, Kamis (14 September 2017) suaraindonesia-news.com – Diberitakan disejumlah media, Seorang dari 30 remaja yang dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi obat-obatan diduga narkoba jenis Flaka di Kendari, Sulawesi Tenggara, dilaporkan meninggal dunia kemarin.
Korban diketahui berinisial N, 11 tahun, kelas enam sekolah dasar. Dia dirawat setelah kejang-kejang dan semacam gangguan mental di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari sejak kemarin. Dokter menyatakan bahwa korban overdosis berat.
Dari pemberitaan itu Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (Kornas TRC PA), Naumi Lania mengatakan Flaka adalah narkoba jenis baru.
“Diluar Negeri contohnya di Florida telah merenggut ribuan korban jiwa. Kini di Indonesia, saya masih ingat perkataan Bapak Kaba BNN,” jelas Naumi.
Menurut Naumi, Flaka sudah masuk di Indonesia melalui makanan jajanan anak, hal ini mengakibatkan ketakutan orang tua dan guru.
“Pemerintah dan seluruh elemen terkait jangan tinggal diam melihat nyawa generasi Bangsa Indonesia terenggut sia-sia. Ini kejahatan luar biasa dan terselubung,” ujar Aktivis anak itu.
Ditegaskan Naumi, BNN wajib bekerja lebih keras lagi dan seluruh Kepala Daerah harus peka terhadap kejahatan luar biasa ini.
“Mestinya kita berpikir kenapa korban anak dan kenapa anak selalu menjadi korban? Apakah ada Orderan tertentu? Bapak Presiden saya mohon cepat tanggap,” ujar wanita yang tak kenal lelah memperjuankan hak anak itu.
Ia menilai, Pembangunan Infrastruktur, Jalan tol, bandara dan lainnya itu The Best.
“Namun yang paling penting juga, saya meminta agar Presiden memperhatiakan masa depan anak Indonesia, saya yakin Presiden sadar bahwa kita semua pernah kecil, mohon tanggapan reaksi cepat tentang hal ini,” tukas Naumi. (T2g)