Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

Nadia, Balita Penderita Lumpuh Syaraf Otak Butuh Bantuan Para Dermawan

Avatar of admin
×

Nadia, Balita Penderita Lumpuh Syaraf Otak Butuh Bantuan Para Dermawan

Sebarkan artikel ini
IMG 20200927 235756
Kondisi Nadia Yuna Azzahra saat ini.

BALIKPAPAN, Minggu (27/9/2020) suaraindonesia-news.com – Nadia Yuna Azzahra balita berusia 4 tahun penderita lumpuh syaraf otak hingga saat ini kondisinya masih memprihatinkan.

Nadia yang merupakan buah hati dari pasangan Erna (24) dan Muhammad Yusuf (25) menderita lumpuh syaraf otak sejak di usianya 1 bulan, hidup Nadia hanya berbaring dan menangis dipangkuan ibu tercintanya, tidak seperti layaknya teman seusianya yang bisa bermain bersama.

Untuk kelangsungan hidupnya, Nadia hanya bisa mengkonsumsi susu tertentu dan bubur sebagai asupan gizi tubuhnya. Nadia dirawat oleh ibu tercintanya di sebuah kontrakan sederhana di lingkungan RT 40, No. 39, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kedua orang tuanya, Erna dan suaminya Muhammad Yusuf yang hanya bekerja sebagai jasa kurir di salah satu toko online di Kota Balikpapan hanya bisa berdoa dan tawakkal dengan harapan ada keajaiban untuk kesembuhan buah hati satu-satunya tersebut.

Karena keterbatasasn ekonomi, Nadia selama 4 tahun hanya menjalani perawatan sebanyak dua kali di salah satu Rumah Sakit di Kota Balikpapan dengan bantuan BPJS Kesehatan.

Semenjak di diagnosa kelumpuhan syaraf otak, penglihatan mata dan pendengaran telinga Nadia pun sudah tidak maksimal.

Baca Juga : Tim Jurnalis Peduli, Serahkan Bantuan Sosial Kepada Balita Penderita Lumpuh Syaraf Otak

Dengan keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, biaya asupan gizi Nadia selama ini sebagian berasal dari bantuan para donatur. Untuk Kelangsungan hidup Nadia kedepan, peran para donatur sangat diharapkan untuk membantu biaya asupan gizinya dan biaya pengobatan Nadia yang tidak sedikit.

Baca Juga :  Bayi Penderita Hidrosefalus di Abdya, Butuh Uluran Tangan Dermawan 

“Selama ini biaya perawatan Nadia di biayai oleh BPJS, saya sebenarnya tidak berharap banyak, yang penting anak saya ini bisa sehat. Nadia ini juga punya riwayat penyakit sesak nafas sama paru-parunya, karena akhir-akhir ini ada wabah virus corona saya takut ke Rumah Sakit lagi. Kasihan kalau anak saya sakit, waktu itu pernah juga masuk Rumah Sakit karena mengalami pendarahan dari lambungnya, saya masih takut untuk terapi lagi,” ujar Erna sembari meneteskan air mata, Sabtu, (27/9) sore.

Sementara itu, Ketua RT 40 Juadi menuturkan, kondisi Nadia sebenarnya sangat memprihatinkan. Dengan kondisi ekonomi kedua orang tuanya, Nadia belum bisa dirawat secara maksimal.

“Selama ini untuk asupan gizi Nadia, sebagian berasal dari para donatur hasil dari upaya saya sebagai Ketua RT. Mereka adalah warga saya, sehingga saya mengupayakan berbagai pertolongan terutama dari para donatur,” tutur Juadi kepada media ini.

Juadi yang akrab disapa Komjen ini mengatakan, pihaknya juga akan mengajukan bantuan kepada Pemerintah Kota Balikpapan, agar Nadia bisa dijadikan anak asuh dan menjadi perhatian khusus, sehingga bisa meringankan beban kedua orang tuanya.

Baca Juga :  Dapatkan Hasil Yang Valid, Kabag Istimewa Kroscek Langsung Penerima Bantuan Sosial

“Saya juga akan memohon kepada pemerintah, supaya Nadia ini dijadikan sebagai anak asuh, dalam artian bisa mendapatkan perhatian khusus. Pemerintah jangan hanya bicara persoalan virus corona. Corona itu masalah pembahasan nasional, dana pemerintah jangan hanya fokus kepada persoalan virus corona. Jadikanlah sebagian dana sosial dari pemerintah itu kepada warga yang mengalami nasib seperti Nadia dan orang tuanya. Ini kan untuk kelangsungan hidup mereka sehari-hari,” tegas Komjen.

Menurut Komjen, keterbatasan ekonomi yang di alami kedua orang tua Nadia jelas-jelas tidak dapat mencukupi biaya asupan gizi buah hatinya yang sedang menderita penyakit.

“Saya berharap pemerintah bisa memperhatikan warganya yang sedang membutuhkan seperti Nadia ini, harus menjadi perhatian kita bersama,” harapnya.

Selain itu, kata Komjen, pihaknya juga sudah mengajukan bantuan dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) kepada pemerintah melalui Kantor Kelurahan Batu Ampar yang saat ini masih dalam proses.

“Mudah-mudahan program PKH dan PBI ini secepatnya bisa terealiasasi dari pemerintah, agar bisa meringankan beban orang tua Nadia,” tandasnya.

Untuk penyaluran bantuan dari donatur dapat menghubungi :

1. Juadi, Ketua RT 40, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara. Contact Person : 0853 4932 7651

2. Tim Jurnalis Peduli, Agus Triyono, Contact Person : 0852 4798 6311

Reporter : Fauzi
Editor : Amin
Publisher : Ela