Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
RegionalSosial Budaya

MWC NU Sukun Kota Malang Gelar Pelantikan dan Musker

Avatar of admin
×

MWC NU Sukun Kota Malang Gelar Pelantikan dan Musker

Sebarkan artikel ini
IMG 20221204 193625
Foto: Ketua Umum PW NU Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar saat menghadiri Pelantikan dan Musker MWC NU Sukun Kota Malang.

MALANG, Minggu (4/12/2022) suaraindonesia-news.com – Majelis Musyawarah Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Sukun, Kota Malang mengggelar Pelantikan dan Musyawarah Kerja (Musker).

Kegiatan yang dipusatkan di Auditorium Multikultural Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) tersebut, dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur (Jatim), KH. Marzuki Mustamar.

Dalam sambutannya, KH. Marzuki Mustamar meminta kepada semua pengurus MWC NU Sukun dan NU Kota Malang guna bersama-sama menyelamatkan masyarakat awam.

Pasalnya, belakangan banyak pihak yang menuding tradisi amaliah NU sebagai perbuatan bidah dan kufarat. Padahal, amaliah NU yang selama ini dilakukan memiliki dalil yang kuat dalam hadis shohih.

“Selain mendoktrin masyarakat awam, mereka berupaya juga merebut masjid dan musala yang didirikan warga NU untuk meninggalkan amaliah yang selama ini dijalankan seperti tahlilan, salawatan, ziarah kubur dan lainnya,” katanya, Minggu (04/12)

Untuk itu, kata orang nomer satu di lembaga NU Jawa Timur ini, pengurus NU hari ikut bergerak, bagaimana program ranting dan MWC berjalan sesuai dengan rapat kerja yang akan diagendakan hari sat ini.

“Jangan sampai masjid dan musala NU diambil alih mereka dengan dalih pemurnian agama. Dan wajib bimbing umat kita dengan sunah Nabi,” katanya menegaskan.

Mantan ketua PC NU Kota Malang itu menambahkan, semua amalan yang dilakukan NU mulai tahlilan, ziarah kubur, baca qunut, zikir jamaah setelah salat, tawasul, doa dengan syair, memberi makan orang yang takziah semua memiliki dalil yang kuat.

“Tradisi yang selama ini ada di NU memegang teguh komitmen Aswaja dan di NU tidak ada yang di luar hadis shohih,” paparnya.

Seperti Ustad di luar NU, kata Kiai Mustamar, mereka mengatakan haram ada masak- masak dirumah duka untuk memberi makan yang takziah. Padahal hal itu, ada dasarnya dalam hadis shohih Bukhori nomor 5417.

“Komitmen NU itu berpegang teguh total pada sunah nabi dan tidak ada yang diingkari,” pungkasnya.

Reporter : Fauzi
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam