KOTA BOGOR, Rabu (04/12) suaraindonesia-news.com – Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dengan berbagai isu strategis yang menjadi fokus, termasuk penanganan kemiskinan, infrastruktur, dan bencana. Acara ini dihadiri oleh Lurah Pasir Jaya, Giri, dan perwakilan dari Kecamatan Bogor Barat, yaitu Sekretaris Camat (Sekcam) Citra, yang mewakili Camat yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya, Citra menyatakan bahwa Kelurahan Pasir Jaya adalah wilayah terpadat di Kecamatan Bogor Barat dengan jumlah penduduk mencapai 22 ribu jiwa.
“Dengan jumlah penduduk yang besar, Pasir Jaya mendapat banyak perhatian dan bantuan, baik terkait data DTKS, RTLH, maupun bidang kesehatan. Ini juga menjadi tantangan besar bagi pemerintah kelurahan dan kecamatan,” ungkap.
Musrenbang tahun ini mengusung tema “Penguatan Daya Saing Sumber Daya Manusia untuk Menopang Daya Saing Daerah”, yang difokuskan pada pembangunan infrastruktur dan jalan. Namun, Citra menyoroti kendala besar dalam pembangunan tembok penahan tanah (TPT) dan penanganan longsor di bantaran Sungai Cisadane.
“Penanganan longsor di wilayah Cisadane menjadi sulit karena kewenangannya berada di pihak Otoritas Sungai Cisadane. Anggaran juga menjadi tantangan yang sering kami hadapi. Kami berharap DPRD Kota Bogor, khususnya melalui Pak Heri Cahyono, dapat membantu kami dalam fungsi anggaran,” ujar Citra.
Citra menambahkan harapannya agar usulan yang diajukan kali ini bisa direalisasikan, meskipun di masa lalu banyak yang belum terealisasi.
“Kami berharap Musrenbang ini menjadi momentum untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Pasir Jaya melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan DPRD,” Terangnya
Sementara, Lurah Pasir Jaya, Giri, menegaskan bahwa wilayahnya memiliki 9.890 jiwa dalam DTKS, jumlah tertinggi di Kecamatan Bogor Barat, serta banyak penerima bansos, PKH, dan rumah tidak layak huni (RTLH). Di sisi lain, wilayah seluas 153 hektare dengan topografi rawan bencana membutuhkan perhatian lebih dalam pembangunan infrastruktur, terutama TPT, jalan lingkungan, dan PJU.
“Pembangunan yang dilakukan melalui APBD Kota Bogor belum mencukupi. Kami juga terkendala sistem aplikasi pengajuan, yaitu SIAP MANG, yang menjadi tantangan bagi kelurahan dalam mempercepat usulan program,” ujar Giri.
Sementara itu, beberapa pembangunan melalui swadaya masyarakat di RW 11 dan RW 5 turut membantu meringankan beban pemerintah.
“Namun, kebutuhan wilayah yang luas ini tetap membutuhkan dukungan lebih besar dari pemerintah,” tambahnya.
Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi Golkar, Heri Cahyono, menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan anggaran terkait RTLH, BPJS, anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga), dan BPBD.
“Kami memahami tantangan yang dihadapi Kelurahan Pasir Jaya, terutama dalam penanganan bencana dan kemiskinan. Saya akan berupaya agar usulan-usulan ini dapat terealisasi dalam RAPBD Kota Bogor mendatang,” ujar Heri Cahyono.
Dengan Musrenbang ini, Kelurahan Pasir Jaya diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang ada dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan yang lebih merata.