LUMAJANG, Kamis (2/8/2018) suaraindonesia-news.com – Dengan adanya kevakuman kepengurusan Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Lumajang, maka Badan Pengurus Daerah (BPD) Propinsi Jawa Timur, melaksanakan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) BPC HIPMI Kabupaten Lumajang, tadi sore, di Resto Cafe Hotel Aby, jalan Sukarno Hatta, Sukodoni, Lumajang, Jawa Timur.
Ketua Bidang OKK BPD HIPMI Propinsi Jawa Timur, Amrullah kepada sejumlah media menjelaskan jika selama beberapa tahun tidak ada kaderisasi di tingkat kepengurusan HIPMI di Kabupaten Lumajang ini.
“Maka dari itulah peranan BPD ini yang sebelumnya mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Caretaker kepada suadara Alan agar segera dilaksanakan Muscablub tersebut, sampai ini terbentuk,” jelasnya.
Adanya Forum Muscablub Kabupaten Lumajang ini, kata Amru, panggilan akrabnya, adalah untuk menghidupkan perekonomian di Kabupaten Lumajang.
“Ini adalah awal yang baik. Sebuah wujud keniatan dalam membangunan program-program perjalanan organisasi agar dapat bermanfaat bagi Lumajang,” paparnya kepada sejumlah wartawan.
Permohonan maaf juga disampaikan oleh Amru karena Ketua BPD Propinsi Jawa Timur tidak bisa menghadiri acara ini, yang sebelumnya keinginan untuk menghadiri Muscablub tersebut.
“Ketua BPD ada agenda dengan BPP, yaitu ada kunjungan ke luar negeri. Sebenarnya ingin sekali mendatangi acara ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Caretaker Muscablub Kabuoaten Lumajang, Achmad Dahlan Al Muchlis kepada media ini mengatakan jika para pengusaha yang bermakna adalah kader-kader HIPMI tidak saja diharapkan menjadi pengusaha nasional yang tangguh, tetapi juga menjadi pengusaha yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap tuntutan nurani rakyat.
Seperti dalam Visi dan Misi HIPMI, kata Alan, panggilan akrabnya, adalah untuk memakmurkan seluruh rakyat Indonesia Raya, khususnya Kabupaten Lumajang.
“HIPMI ini telah membulatkan tekad untuk menumbuhkan klaster pengusaha menengah baru yang benilai tambah, bersinergi dan bermartabat. Klaster pengusaha menengah baru ini adalah sebuah klaster yang berisi pengusaha-pengusaha yang memiliki kemampuan value creation, inovatif, profesional, fokus dan memegang nilai-nilai normatif dalam menjalankan usahanya,” ujar pria dua anak ini.
Klaster ini, menurut Alan, akan dilahirkan dari proses tempaan HIPMI, sehingga menjadi pengusaha matang dan tangguh pengusaha yang naik kelas dari pengusaha kecil menjadi menengah dan dari pengusaha lokal menjadi nasional.
“Pada dasarnya, tugas dari HIPMI adalah menumbuhkan jiwa dan minat generasi muda, serta membantu suport setiap kalangan yang ingin menjadi pengusaha (wirausaha). HIPMI membuka pandangan kepada para mahasiswa tidak harus menjadi profesional dengan bersaing dalam memperebutkan,” pungkasnya.
Reporter : Achmad Fuad Afdlol
Editor : Amin
Publiser : Imam












