Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

Muhammad Darwis Batubara: Pemerintah Jangan Takut Memberlakukan Tatap Muka di Sekolah

Avatar of admin
×

Muhammad Darwis Batubara: Pemerintah Jangan Takut Memberlakukan Tatap Muka di Sekolah

Sebarkan artikel ini
IMG 20201216 185118
Muhammad Darwis Batubara saat memberikan tanggapan di Kantor DPD PKS Kabupaten Deli Serdang Jl. Mh. Thamrin No.4, Petapahan, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Rabu (16/12/2020). (Foto : Muhammad Habil Syah/SI).

DELI SERDANG, Rabu (16/12/2020) suaraindonesia-news.com – Setelah sekian lama menjalani kegiatan pembelajaran secara daring atau jarak jauh akibat pandemi Covid-19, siswa sekolah kini diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka atau luring di sekolah.

Hal itu telah diumumkan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pada konferensi persnya bulan lalu tepatnya, Jumat (20/11/2020) dengan diperbolehkannya kegiatan belajar tatap muka untuk kembali digelar.

Dalam konferensi persnya itu, Nadiem menyebutkan kebijakan ini berdasarkan keputusan bersama empat menteri, yakni Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.

Berdasarkan keputusan itu, Nadiem mengatakan pemerintah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah (pemda) atau kantor wilayah kementerian agama untuk menentukan pembelajaran tatap muka.

Untuk di Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara ketika anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Darwis Batubara, Rabu (16/12/) dimintai tanggapannya terkait akan diberlakukannya proses pembelajaran tatap muka di awal Januari 2021 mengatakan sangat mendukung dan mengapresiasi keputusan pemerintah tersebut.

“Saya mengapresiasi tentang kemajuan yang dilakukan Dinas Pendidikan, saya kemarin ikut juga pertemuan orang tua murid dan guru, bahwa itu ada indikator-indikator yang menyebutkan adanya atau tidak bolehnya sekolah itu dibuka kembali, didalam itu ada indikatornya dan itu saya pikir cukup bagus, tapi saya lihat masih ada kelemahannya, yaitu mereka tidak punya opsi, opsi itu harus ada seperti opsi A, B, C, dan D itu gak ada, misalnya opsi A, bahwa sekolah itu jangan betul-betul ditutup, buka aja sekolahnya longgar dikit dengan cara menerapkan shift atau bergelombang seperti hari Senin 10 orang, terus hari Selasanya 20 orang, soalny itu kan kemarin kalau gak terpenuhi indikatornya tidak boleh kan jadi repot juga, jadi saya melihat pemerintah belum mempunyai ketegasan untuk mengatakan jalan, dan apalagi saya melihat tidak semua daerah itu sama kasusnya dan hanya daerah-daerah tertentu, kita sama-sama sudah melihat selama sembilan bulan ini anak-anak sudah cukup jenuh dengan sistem pembelajaran secara daring, efeknya nanti saya khawatirnya tidak baik untuk pendidikan mereka karena belajar tatap muka itu jauh lebih baik dari pada belajar jarak jauh atau daring,” terangnya.

Baca Juga :  Terkesan Cuek Dengan Persoalan, Masyarakat dan Aktivis Akan Gelar Aksi Damai ke PT BA Tanjung Enim

Masih menurut Ustad Darwis sapaan sehari-harinya itu lebih jauh menjelaskan tentang izin yang harus dikeluarkan pihak Dinas Pendidikan menurutnya masih belum berani mengambil keputusan.

“Prihal izin saya melihat pemerintah keberanian pemerintah belum secara penuh memberi izin tersebut, jadi menurut saya pemerintah harus kembali kepada poin-poin opsi tadi, artinya pemerintah jangan memberlakukan tindakan lokcdown secara total, karena itu bisa menjadi hal prilaku seperti kucing-kucingan, karena orang tua secara umumnya berharap besar pembelajaran itu dilakukan secara tatap muka,” tuturnya.

Apalagi kata dia, kita ketahui secara nasional vaksin sudah masuk ke Indonesia, tinggal pemerintah menentukan prihal pembagian vaksin-vaksin itu dibagi daerahnya yang ada di Indonesia sesuai kebutuhan.

“Cukuplah mulai dari sekarang Dinas Pendidikan ambil sekap berani untuk menyatakan sekolah tatap muka berjalan, kesimpulannya saya mendukung sekolah tatap muka diberlakukan dengan menerapkan Prokes (Protokol Kesehatan) dengan tatap muka harus dijalankan, sembari itu semua kita juga berharap vaksin-vaksin itu memang bisa melindungi diri kita dari virus Covid-19, dan buat para orang tua juga pihak sekolah selalu tetap mengedepakan prokes hingga kedepannya situasi kita benar-benar pulih seperti sedia kala,” tuturnya.

Baca Juga :  Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Bantu Bangun Masjid di Perbatasan RI - Malaysia

“Jadi semua itu langkah awal kita Bismillah aja, dan lagian Deli Serdang sudah cukup bagus ni perkembangannya, dan setau saya sih kasus-kasusnya gak keliatan, apalagi daerah-daerah di pedesaan, masyarakat kita disana mobilisasinya gak jauh-jauh lebih cenderung diseputaran daerah mereka sendiri aja,” imbuhnya.

Jadi kata dia, Dinas Pendidikan bisa mengevaluasi daerah-daerah mana aja yang bisa menerapkan belajar secara Luring atau tatap muka atau pembelajaran secara bertahap atau aplusan seperti shift jadi tidak di lockdown secara total, Dan saya minta pemerintah membuat suatu langkah-langkah dalam mengevaluasi dan mengkalsifikasikan setiap bulannya untuk di seluruh sekolah, jadi kalau setiap bulan laporannya itu memang aman dan gak ada masalah, silahkan naikan statusnya dari zona Merah menjadi Kuning dan dari Kuning jadi Hijau.

“Pemerintah dalam hal ini harus
membuka pembelajaran tatap muka dengan cara mensiasati supaya ini bisa berjalan sesuai apa yang di harapkan bersama baik itu pihak sekolah dan terutama orang tua,” ujarnya.

“Intinya Pemerintah jangan terlalu takut mengambil langkah dengan memberlakukan tatap muka di sekolah,” tutup Darwis.

Reporter : M. Habil Syah
Editor : Redaksi
Publisher : Ela