Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

Miris, Seorang Kakek di Pandeglang Ditandu 2 Km untuk Berobat ke Puskesmas

Avatar of admin
×

Miris, Seorang Kakek di Pandeglang Ditandu 2 Km untuk Berobat ke Puskesmas

Sebarkan artikel ini
IMG 20210627 093339
Kakek Slamet saat ditandu warga untuk periksa ke Puskesmas setempat.

PANDEGLANG, Minggu (27/06/2021) suaraindonesia-news.com – Kisah pilu akibat jalan rusak kembali menimpa warga Pandeglang, Banten. Seorang kakek bernama Slamet Riyadi asal Kampung Cimandahan, Kecamatan Sobang, Pandeglang terpaksa harus ditandu sejauh dua kilometer menuju Puskesmas.

Peristiwa pilu ini terjadi pada Selasa (25/6/2021). Tadinya, Slamet yang sudah tiga hari terkulai lemas di rumahnya, harus dibawa ke Puskesmas karena sakit akibat kelelahan. Dokter menyarankan ia dibawa karena khawatir kondisi Slamet bertambah parah.

“Kalau kata dokter, Pak Slamet itu kurang darah. Katanya harus cepat dibawa ke puskesmas supaya bisa dikasih obat,” kata Umri (40) warga setempat saat berbincang dengan wartawan melalui sambungan telepon di Pandeglang, Banten, Kamis (26/6/2021).

Saat hendak dibawa, kondisi jalan disana sudah menjadi kubangan lumpur dan sulit dilalui kendaraan roda dua. Warga pun tak tega membiarkan Slamet yang berusia sekira 60 tahunan itu jalan sendiri menuju Puskesmas terdekat. Hingga akhirnya, warga berinisiatif untuk menandu Slamet supaya bisa melalui jalur penuh kubangan lumpur itu agar tiba di jalan yang bisa dilalui kendaraan.

“Jangankan pakai motor, kami aja yang sehat kalau lewat jalan itu harus hati-hati. Ledok (penuh lumpur, red) kang, kan enggak mungkin kami biarin pak Slamet jalan sendirian, nanti khawatir ada apa-apa. Makanya, waktu itu kami tandu supaya bisa lewat jalan itu. Itu jaraknya dua kiloan sampai ke ujung cor,” ungkapnya.

Meskipun penuh dengan kubangan lumpur, misi menandu Slamet hingga ke jalan yang bisa dilalui kendaraan untungnya tak menemui kendala apapun. Setibanya di ujung jalan yang sudah dicor, Slamet lalu dibawa menggunakan motor oleh warga ke Puskesmas.

Baca Juga :  Warga Ngawen Blora Menanti Jembatan Penghubung Tiga Desa

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Slamet akhirnya diberi resep obat oleh dokter di Puskesmas untuk memulihkan kondisinya. Dia akhirnya diizinkan pulang kembali ke rumahnya pada hari itu. Namun, perjalanan menuju pulang ke rumah ternyata harus dilakukan dengan cara serupa, yaitu menandu Slamet hingga melewati jalanan yang penuh kubangan lumpur tersebut.

“Ya kang, baliknya juga gitu lagi (ditandu, red),” singkat Umri.

“Minimal ada pengerasan, ini mah selama saya tinggal di sini puluhan tahun, (pengerasan jalan, red) itu enggak pernah ada kang. Akhirnya kalau ada yang sakit kayak begini harus digotong. Belum kalau anak-anak sekolah, pasti itu pas pulang ke rumah pada kotor-kotor bajunya kalau sudah masuk musim hujan,” tandasnya.

Warga berharap ada perhatian dari pemerintah setempat supaya akses jalan di sana bisa segera dibangun. Pasalnya, ada dua Kampung yang bertumpu kepada jalan tersebut dan sering digunakan warga untuk mobilitas mengangkut hasil pertanian.

Baca Juga :  Bupati Faida Sebut Reforma Agraria Jadi Pendongkrak Ekonomi

Status Jalan Milik Desa

Dikonfirmasi terpisah, Camat Sobang M. Sukendar menyatakan jalan tersebut berstatus milik Desa Sobang. Ia mengaku, jalan itu sebetulnya sudah diajukan untuk pengecoran pada tahun lalu. Namun karena pandemi, rencana tersebut gagal lantaran alokasi dananya direfokusing untuk penanganan COVID-19.

“Itu status jalannya milik Desa. Dulu sebetulnya pas tahun 2016 sudah ada pengerasan dan mau dibangun, tapi sehubungan pandemi program-program untuk pembangunan fisik jalan akhirnya dialihkan ke bantuan sosial,” katanya.

Sukendar mengaku sudah melaporkan kondisi jalan itu ke pemerintah daerah supaya segera diperbaiki. Pemda pun sudah merespons laporan tersebut dan sepakat supaya tahun depan bisa ada alokasi anggaran untuk pembangunan jalan di sana.

“Sudah kami laporkan, bahkan sudah ada yang ngecek langsung dari pemda ke sana. Sebetulnya, jalan itu masih bisa sama warga dibandingkan jalan di desa lain. Tapi, mudah-mudahan tahun depan ada kepastian biar jalannya juga segera dibangun,” pungkasnya.

Reporter : Yona S
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful