SUMENEP, Rabu (18/07/2018) suaraindonesia-news.com – Polisi masih kesulitan mengungkap kasus penembakan misterius yang terjadi di Desa Cabbiya, Kecamatan/Pulau Talango, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pasalnya, ketiadaan saksi mempersulit penyelidikan.
“Masih dalam pendalaman karena kendala kita cuma satu, yakni saksi,” ungkap Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen, Rabu (18/07)
Diakuinya, sampai saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan upaya-upaya untuk menangkap pelaku. Namun, tak banyak keterangan saksi yang berhasil dihimpun.
Dari itu, pihaknya pun menghimbau agar masyarakat Talango membantu kinerja kepolisian dalam upaya ungkap kasus penembakan misterius tersebut.
“Polisi dibantu, beri informasi lah kepada kita. Ya bagaimana bisa membuat terang,” terangnya.
Dikatakan Kapolres, masyarakat juga harus bisa bersinergi dengan aparat hukum, serta jangan semenah-menah menyalahkan kinerja kepolisian dalam menyelidiki dan mendalami kasus tersebut.
“Jangan polisi saja yang disalahkan, polisi kan manusia juga, dan yang tau disana kan masyarakat. Polisi kan tidak ada di TKP pada saat kejadian,” tukasnya.
“Sementata saksi yang diperiksa sudah dari pihak keluarga. Namun, itu masyarakat tidak bisa dimintai informasi, ketika ditanya jawabnya tidak tau (Ta’oning), disanalah kesulitannya kita. Jadi doakan saja semoga cepat terungkap,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Jum’at (20/04/2018) Ibnu Hajar ditembak orang tak dikenal sekitar pukul 18.45 wib pada saat mengirim beras ke panti asuhan di Desa Cabbiya, Kecamatan/Pulau Talango, Sumenep.
Korban ditembak saat mengendarai motor Honda Beat bernopol B 4906 TCJ warna putih sesaat setelah dia keluar dari rumahnya sekitar 10 meter. Kejadian tersebut menyebabkan Ibnu Hajar meninggal dunia.
Reporter : Syaiful
Editor : Amin
Publisher : Imam


 
									










