Reporter : Nora/Luluk
Sampang, Kamis 25/8/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Gawat. Hingga saat ini jumlah peserta didik di SMA Negeri IV Sampang, memprihatinkan dan bisa dikatakan ‘terjun bebas’. Karena jumlah anak didik terus mengalami penurunan, SMA Negeri IV Sampang, terancam ditutup. Sebab, dalam tiga tahun terakhir, jumlah murid di sekolah yang berada di Jl Keramat, Kelurahan Karang Dalam, sangat minim.
Heri Purnomo, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang membenarkan persoalan tersebut. Dia merinci, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2016, SMA Negeri IV hanya menerima 57 siswa baru.
“Ironisnya, pada saat daftar ulang hanya 16 siswa yang memilih sekolah itu. Padahal standar rombongan belajar (rombel) dalam satu kelas syaratnya minimal 20 siswa. Jumlah murid terus mengalami penurunan,” terangnya, kemarin.
Heri menegaskan, karena minimnya peserta didik, tidak menutup kemungkinan SMA Negeri IV Sampang akan ditutup. “Pertimbangannya minim jumlah rombel. Dari 13 ruang kelas, hanya tercatat 4 ruang kelas yang ditempati,” katanya menambahkan.
Terpisah, Kepala SMA Negeri IV Sampang, Moh Modhari membenarkan kondisi itu. Dia beralasan, minimnya jumlah peserta didik baru di sekolahnya karena ulah petinggi Pemkab Sampang. Betapa tidak, selama ini Disdik (Dinas Pendidikan) selalu mengorbitkan sekolah tertentu sebagai favorit.
Modhari juga membantah jika selama ini pihaknya disebut-sebut lemah dalam melakukan promosi. Sebab sejauh ini pihaknya sudah mengiming-imingi siswa dengan SPP gratis hingga beasiswa bagi pelajar berprestasi.
“Promosi yang kami lakukan dari menggratiskan SPP hingga beasiswa. Kami kira untuk menarik siswa baru, juga perlu dukungan Dinas pendidikan, bukan sekolah kami yang jadi kambing hitam,” pungkasnya.