D.I. YOGYAKARTA, Rabu (18/12) suaraindonesia-news.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menegaskan bahwa ilmu pertanahan yang diajarkan di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) merupakan ilmu istimewa yang dibutuhkan oleh berbagai pihak di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan saat ia meninjau kampus STPN pada Selasa (17/12/2024).
“Lulusan STPN ini sangat spesifik. Ke depan, mereka akan dicari oleh hampir semua instansi, tidak hanya pemerintah. Contohnya, Bappenas pasti membutuhkan mereka untuk city planning atau tata kota, planning development, pengembangan wilayah, hingga kawasan industri. Semua itu membutuhkan lulusan STPN,” ujar Menteri Nusron kepada wartawan setelah berkeliling kampus.
Ia menambahkan bahwa STPN, sebagai institusi pendidikan di bawah Kementerian ATR/BPN, harus terus berkembang dengan memperbarui kurikulum sesuai kebutuhan di lapangan. Menteri Nusron juga mendorong para taruna untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan menggali lebih dalam ilmu pertanahan yang mereka pelajari.
“Di STPN diajarkan land tenure, land value, land use, dan land development. Jika taruna hanya fokus pada land tenure, ruang lingkup pekerjaan mereka akan sempit. Tetapi jika memahami land value, land use, dan land development, maka banyak sektor swasta, seperti energi, pangan, properti, hingga IT dan pusat data, membutuhkan keahlian mereka,” jelas Menteri Nusron.
Dalam kunjungannya, Menteri Nusron meninjau berbagai fasilitas kampus, mulai dari pendopo, asrama, ruang serbaguna, hingga ruang kelas. Ia juga meresmikan prasasti rumah inap pengasuh taruna yang merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Tegal. Seusai beribadah di Masjid Darunnajah STPN, Menteri Nusron memberikan nasihat singkat kepada para taruna, mendorong mereka untuk terus belajar dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan di dunia kerja.
Hadir mendampingi Menteri Nusron dalam kunjungan ini adalah Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Asnaedi; Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Jonahar; Ketua STPN, Agustyarsyah; serta Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis.
