Menpora : Silahkan Judi, Karena Itu Hak - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita Utama

Menpora : Silahkan Judi, Karena Itu Hak

×

Menpora : Silahkan Judi, Karena Itu Hak

Sebarkan artikel ini
Imam Nahrawai Menpora
Imam Nahrawai, Menpora

Depok, Suara Indonesia-News.Com – Setelah mengisi acara seminar dan diskusi nasional Direktorat Riset Dan Pengambdian Masyarakat di kampus Universitas Indonesia (UI) di Depok, kamis (13/08/2015) di hadapan para mahasiswa dan guru besar, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawai mengeluarkan pernyataan yang sangat ironis dan tidak sepantasnya dikeluarkan karena ia tidak hanya tokoh nasional dan pejabat pemerintah tetapi beliau juga lulusan sarjana Agama.

Dalam pernyataan kontroversinya Imam Nahrawi mengatakan, “memperbolehkan judi dalam sepak bola”. Tentu ini mendapat reaksi tidak baik dari pengamat sepak bola maupun tokoh-tokoh nasional lainnya.

Baca Juga :  Kominfo Terus Perkuat SDM Bidang Digital Melalui Desain yang Adaptif dan Visioner

Salah satu kecaman datang dari Agung Gumelar, beliau menyayangkan kepada Menpora yang tidak memberikan suri tauladan yang baik dan pencerahan terhadap masyarakatnya, justru memberikan pendidikan yang tidak baik dengan mempersilahkan berjudi.

Setelah menuai kecaman dari berbagai pihak,  kurang dari 24 jam Menpora Imam Nahrawi langsung mengklarifikasi dan membantah membolehkan judi, tapi nasi sudah jadi bubur. Karena awak media sudah terlanjur punya rekamannya.

Berikut  petikan pernyataan lengkap Menpora Imam Nahrawi yang ironis itu:

“Silahkan Berjudi! Tapi mohon maaf, ini bukan fatwa, Orang berjudi itu kadang karena hobi, karena ingin buang sial,”Katanya.

Baca Juga :  SPPA Kritisi Rencana DPRA Gelar Rapat Paripurna di Tengah Ancaman Covid-19

Ia menambahkan, Ketika kemudian tahun ’91Porkas, SDSB itu di hentikan oleh negara saya melihat secara langsung betapa banyak orang Indonesia yang berbondong-bindong pergi ke Malaysia dan Singapura. Karena salah satu sumber pembiyaan Olahraga itu dari itu. bebernya.

“Saya ingin menyatakan bahwa, silahkan berjudi bola, itu hak mereka (pemain judi bola),” ucapnya.

Ia berharap, Tapi jangan pernah hasil judi atau cara judi itu masuk kepada pengaturan skor dan masuk lapangan, mengatur wasit, mengatur pemain.  Jika demikian, maka dimana sesungguhnya pondasi revolusi mental terjadi. Tukas Nahrawi. (Hasan).