SUMENEP, Kamis (02/02/2023) suaraindonesia-news.com – Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani memberikan Kuliah Umum di STKIP PGRI Sumenep dengan tema “Ketahanan Ekonomi dalam Perspektif Lokal, Nasional dan Global”.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa di dunia telah banyak mengalami krisis kesehatan akibat pandemi, yang paling baru adalah pandemi Covid-19 sejak tahun 2019 yang memberikan ancaman terhadap kesehatan, sosial dan ekonomi.
“Seluruh dunia dalam rangka melindungi masyarakat dari virus Covid-19 melaksanakan pembatasan perkumpulan agar tidak berinteraksi. Akibatnya aktivitas sosial berhenti, dan terjadi ancaman terhadap sosial, ekonomi dan kesehatan,” katanya.
Dengan berbagai ancaman dari dampak Covid-19, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi berhasil mengambil langkah-langkah strategis semua bidang, sehingga Indonesia berhasil menjaga stabilitas sosial, menangani pandemi dan memulihkan ekonomi.
“Selama 3 tahun, dibawah Presiden Jokowi berhasil mengambil langkah baik dan menjadi bagian dari sedikit negara yang berhasil menangani pandemi,” terangnya.
Namun setelah hal tersebut berhasil dilalui, kemudian terjadi komplikasi baru karena kehidupan sosial, ekonomi dan kesehatan berubah dari sebelumnya karena aktivitas sosial sudah dibuka dan normalisasi, sehingga dibutuhkan berbagai hal dalam menunjang aktivitas sosial dan ekonomi tersebut.
“Setelah dilalui, terjadi tantangan baru, kuliah yang sebelumnya melalui zoom sekarang sudah di ruang kelas kampus, dan masyarakat melakukan kegiatan diluar. Namun karena berbagai kebutuhan belum siap normalisasi karena keterbatasan, dan terjadi kenaikan harga barang, sehingga dengan fenomena tersebut menyebabkan lemahnya ekonomi,” imbuhnya.
Fenomena melemahnya ekonomi, kemudian ditambah dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang kemudian berdampak terhadap seluruh dunia.
“Masalah ekonomi belum selesai, muncul masalah baru, Presiden Putih menyerang Ukraina, terjadilah ketegangan global, kemudian muncul reaksi mendisrupsi produksi gandum yang menjadi bahan dasar banyak makanan, sehingga dengan gandum naik, banyak produk yang naik, karena gandum banyak berasal dari Ukraina,” tandasnya.
Reporter : Ari
Editor : Wakid Maulana
Publisher : Nurul Anam