Sumenep Suara Indonesia
Masyarakat kepulauan di Kabupaten Sumenep secara bertahap bisa mendapat Akses kemudahan dalam berkomonikasi. Sebab, hal itu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sumenep yang bekerjasama dengan provider telekomonikasi untuk membantu masyarakat dalam mengakses berbagai informasi yang diperlukan dengan sarana telekomonikasi.
Seperti halnya yang baru dilakukan di Desa dan Kepulauan Sakala Kecamatan Sapeken di akhir 2013 kemarin, tepatnya tanggal 28 Desember 2013 pukul 22.00 WIB telah dioperasikan tower jaringan telekomonikasi oleh PT. Telkomsel. Sehingga, masyarakat disana sudah bisa berkomonikasi dan mengakses berbagai informasi melalui jaringan telekomonikasi tersebut.
Sedikitnya 1.200 sampai 1.500 orang usia siswa SMP hingga dewasa akan menggunakan fasilitas Hand Phone (HP) dari sekitar 2.500 penduduk di pulau Sakala tersebut. Sehingga masyarakat kepulauan tersebut juga akan menkmati berbagai macam informasi melalui internet seperti halnya masyarakat yang ada di daratan
Bahkan, Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, M.Si sangat mengapreasiasi upaya tersebut sehingga masyarakat di kepulauan Sapeken tidak tertinggal dengan masyarakat lainnya khsususnya di KAbupaten Sumenep.
Seperti halnya yang disampaikan pada kegiatan penyerahan Bantuan Hibah Keuangan Pendidikan di Gedung Korpri Sumenep, Pendidikan Swasta serta dan di lembaga mewarnai tipe manusia disekitar, Selasa (31/12) lalu. Yang dalam kesempatan tersebut berharap kemajuan dibidang telekomonikasi tersebut semakin membawa kemajuan bagi Kabupaten Sumenep.
“tapi saya titip kepada Kepala Desa disana agar anak-anak tidak sampai diberikan HP juga.”harapnya.
Karena jika orang tua membiasakan anak-anak untuk hidup mudah seperti halnya sejak kecil sudah terbiasa pegang Hand Phone (HP). Akan tidak baik untuk perkembangan mereka.
Padahal, meskipun HP banyak hasil karya orang Jepang, tapi disana justru anak-anak dilarang pegang HP. Karena justeru akan membuat anak-anak terbiasa dengan kemudahan dan tidak memiliki semangat untuk berjuang.
Karena itu anak-anak di negara Jepang, sejak kecil sudah didik untuk belajar dan belajar. Dan tidak membiarkan anak-anak terlena dengan kemudahan. Namun, bagaimana mencetak mental dan jiwa mereka untuk terus kreatif dan menghasilkan karya yang bagus.
Sementara Kepala Dinas Komonikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep, Drs.H. Yayak Nurwahyudi, M.Si juga menambahkan berkat upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama pihak provider telah berupaya untuk merealisasian harapan masyarakat di Kepulauan Sakala. Dan itu diharapkan akan bisa terus dilakukan disejumlah wilayah kepulauan lainnya yang belum tersentuh hotspot.
“kami sedang mendata sejumlah wiayah kepulauan seperti di Sapeken, Kangayan Arjasa, Raas dan lainnya yang masih sangat membutuhkan sarana hotspot agar masyarakat disana bisa dengan mudah berkomonikasi.”ungkapnya.
Sedangkan untuk kepulauan yang terjauh di Kabupaten Sumenp yakni, Kepulauan Masalembu sudah memiliki tower telekomonikasi. Bahkan disejumlah kepulauan lainnya seperti di Masalima, Masakambing dan lainnya secara bertahap akan ada layanan hotspot yang disedikan provider. Dengan harapan penggunaan fasilitas yang ada bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
“Yang jelas, kami siap menfasilitasi sarana dan prasarana, lokasi serta perijinannya, sebagai imbal balik dari kerjsama dengan provider yang telah berupaya menjangkau daerah kepulauan terjauh di Sumenep.”tambahnya.
Salah seorang masyarakat desa Sakala mengaku bangga sudah bisa meikmati sarana telekomonikasi sehingga, saat ini masyarakat disana tidak lagi kesulitan bahkan dating ke tempat lain untuk sekedar menghubungi sanak saudara di ada diluar kota.
Sebab, sebagian masyarakat kepulauan tersebut ada yang merantau keluar kota seperti Bali, Jakarta dan sebagainya. Disamping itu informasi dengan cepat bisa di nikmati warga di pulau terpencil di Kecamatan sapeken ini.(ren)
Siswa di pulau sakala terkendala di UN berbasis komputer. Kami mohon agarkiranya memberikan bantuan kepada pihak sekolah yang masih termasuk tertinggal di bidang komputer. Agar kedepannya siswa yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi tidak canggung lagi dengan Akses komputer. Terlebih lagi jaringan hotspot disana belum ada. Sehingga siswa juga tidak bisa UN berbasis komputer. Karena harus ada hotspot.