SAMPANG, Kamis (7/11) suaraindonesia-news.com – Program unggulan pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sampang, KH Muhammad Bin Mu’afi Zaini (Kyai Mamak) dan H Abdullah Hidayat (Mas Ab) MANDAT nomor urut 01, yang disampaikan saat Debat Publik Pertama di Gedung JTV Komplek Graha Pena Jl A Yani Surabaya, salah satunya adalah memastikan tembakau rakyat akan dibeli dengan harga yang tinggi.
Sebab jika tembakau rakyat dibeli dengan harga yang tinggi, maka ekonomi lokal akan terdongkrak bagus, karena lahan tembakau di Sampang cukup luas. Data Disperta KP Sampang, lahan tembakau Tahun 2023 yang ditanam tembakau sekitar 3.800 hektare. Tahun 2024, lahan yang ditanam tembakau meluas menjadi 4.500 hektare lebih dengan jumlah petani sebanyak 38.462 orang.
Keinginan pasangan MANDAT mendongkrak ekonomi lokal, dengan membeli tembakau rakyat harga yang tinggi, sejalan dengan program Pemkab Sampang dibawah kepemimpinan Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto. Ia juga mendongkrak ekonomi lokal melalui pengembangan tanaman tembakau organik dan semi modern, yang memiliki keunggulan lebih tinggi hingga dua meter.
Program unggulan pembelian tembakau rakyat dengan harga tinggi, disambut gembira petani tembakau. Bapak Ahmad seorang petani tembakau mengatakan, sangat bangga dan salut dengan program unggulan Cabup dan Cawabup Kyai Mamak dan Mas Ab (MANDAT), yang salah satunya memastikan tembakau rakyat dibeli dengan harga tinggi.
“Ini baru calon pemimpin Sampang yang benar. Karena serius memikirkan kesejahteraan masyarakat dengan program unggulannya. Kami punya harapan baru untuk hidup sejahtera bersama Kyai Mamak dan Mas Ab (MANDAT),” ungkapnya.
Sekedar diketahui, angka kemiskinan di Kabupaten Sampang sesuai data BPS Tahun 2023, tertinggi di Jawa Timur yaitu 221,71 ribu jiwa atau 21,76 persen. Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang harus diatasi dan dicarikan solusinya oleh Pemkab Sampang.
Kyai Mamak pernah menyampaikan, solusi atasi kemiskinan di Kabupaten Sampang cukup sederhana yaitu; Pertama, perbaikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kedua, peningkatan pendapatan masyarakat. Ketiga, perbaikan pelayanan publik. dan Keempat, distribusi merata hasil pembangunan di 14 kecamatan.