PendidikanRegional

Mahasiswa yang Malang, Tertahan di RS Arun Karena tak Memiliki Biaya, Begini Langkah Haji Uma

Avatar of admin
×

Mahasiswa yang Malang, Tertahan di RS Arun Karena tak Memiliki Biaya, Begini Langkah Haji Uma

Sebarkan artikel ini
IMG 20221201 162700
Foto: Muhammad Furqan (2 Kanan) staf kerja Haji Uma didampingi Saifullah Nur wartawan RRI dan Beni Murdani selaku ketua SMNI saat mengurus kelengkapan administrasi dan biaya Rumah Sakit Arun. Rabu (30/11/2022) kemarin.

ACEH UTARA, Kamis (01/12/2022) suaraindonesia-news.com – Miris nian nasib M. Fauzan (18), seorang Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) Kota Lhokseumawe yang mengidap penyakit lambung terus masih Rumah Sakit (RS) Arun kota setempat.

Apesnya lagi, mahasiswa asal Simalungun, Sumatera Utara ini bisa masuk tapi tidak bisa keluar karena terhambat biaya.

Bermodal informasi udara, kabar tersebut sampai ke telinga Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman, yang lebih akrap disapa Haji Uma, pada Rabu (30/11/2022) kemarin.

Kabarnya, M. Fauzan sempat menjalani perawatan intensif selama empat hari di salah satu ruangan di Rumah Sakit Arun. Namun, karena tidak memiliki biaya serta tida berlakunya BPJS Kesehatan, ia pun sempat ditahan oleh pihak rumah sakit, hingga adanya jaminan penyelesaian biaya perawatan rumah sakit.

“Awalnya, kita mendapatkan Informasi dari mahasiswa yang memberitahukan tentang kendala yang dihadapi M Fauzan yang tertahan di rumah sakit tidak diizinkan pulang karena tidak bisa melunasi biaya pengobatan,” kata Haji Uma, saat dikonfirmasi melalui via pesan WhatApps-nya, Kamis (01/12).

Seperti biaya, namanya juga Haji Uma. Setelah mendapatkan informasi itu kemudian mantor aktor komedian Aceh ini, langsung meminta stafnya, yakni Muhammad Furqan, untuk mendatangi rumah sakit untuk mengurus administrasi dan semua biaya pengobatan, supaya M. Fauzan bisa keluar dari rumah sakit.

“Pasien ini sempat tertahan juga selama satu hari di rumah sakit, pasca mendapatkan perawatan selama 4 hari dan dokter telah membolehkan pulang, Namun tidak bisa keluar karena belum bisa melunasi biaya pengobatan, karena yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan kartu BPJS Kesehatan, sehingga masuk ke kategori pasien umum,” terang Haji Uma.

Lebih lanjut, anggota Komite IV DPD RI ini menyebut, berdasarkan keterangan dari kepala ruangan tempat dirawat pasien tersebut, Ns, Samiati, sebelumnya pihak rumah sakit telah memberikan limit waktu selama tiga hari atau 3 x 24 jam untuk melengkapi administrasi.

Baca Juga :  Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng, Kapolres Pamekasan Kolaborasi Dengan Kadisperindag Lakukan Sidak

Tak tanggung-tanggung, semangat Fauzan nyaris pupus dengan nilai tunggakan biaya rumah sebesar Rp 2.625.000,.

Bukan Haji Uma yang dikenal, jika hal tersebut luput dari peduli, perihalnya M. Fauzan menyerap ilmu pendidikan kembali setelah sang senator menanggung semua biaya tersebut sebesar nominal yang tertera pada bill penagihan rumah sakit terkait. Ia pun diizinkan pulang.

Baca Juga :  Serahkan Formulir Pendaftaran Bacabup, Mantan Plt Bupati Fattah Jasin Datangi Kantor Gerindra

Sebelumnya, Haji Uma juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak BPJS Sumatera Utara, melalui Pihak BPJS Lhokseumawe dan alhasil pasien asal Sumatera Utara tersebut benar mengalami tunggakan iuran selama 25 bulan maka BPJS tersebut tidak aktif lagi.

Sementara Ketua Umum Serikat Mahasiswa Nasional Indonesia (SMNI) Lhokseumawe, Beni Murdani, didampingi Muhammad Fauzan sangat berterima kasih kepada Haji Uma melalui stafnya, Muhammad Furqan, yang telah membantu pengurusan segala administrasi dan biaya pengobatan selama di rumah sakit.

“Kami sudah sempat menggalang dana dari teman-teman mahasiswa, Namun tidak mencukupi, sehingga kami menghubungi Haji Uma untuk meminta bantuan biaya pengobatan, karena kartu BPJS yang bersangkutan tidak aktif, karena menunggak iuran selama 25 bulan, Alhamdulillah haji Uma langsung merespon dan menanggung biaya tersebut,” pungkasnya.

Reporter : Efendi Noerdin
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam