ACEH UTARA, Jumat (17/1) suaraindonesia-news.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Malikussaleh (Unima) Lhokseumawe yang tergabung dalam Kelompok 137 menjalin kerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Aron Jaya, Desa Dayah Aron, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat setempat.
Berbagai kegiatan dilakukan oleh mahasiswa dan KWT, termasuk pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, hingga diskusi mengenai strategi pemasaran hasil panen. Program ini menjadi langkah konkret untuk memberdayakan masyarakat lokal, terutama kaum perempuan, agar lebih efisien dalam mengelola sumber daya yang dimiliki.
Ketua Kelompok KKN 137, Muhammad Zaihabi, menegaskan bahwa penguatan ketahanan pangan merupakan tujuan utama dari program ini.
“Ketahanan pangan tidak hanya memastikan ketersediaan bahan makanan, tetapi juga membantu masyarakat memproduksi kebutuhan mereka secara mandiri dan berkelanjutan. Kami berharap program ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain,” ujar Zaihabi, Jumat (17/1/2025).
Program ini juga melibatkan Sudirman, penyuluh pertanian Kecamatan Syamtalira Aron, yang memberikan pendampingan kepada anggota KWT. Dalam diskusi yang diadakan, masyarakat diajak mempraktikkan pertanian berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga keseimbangan ekologi.
Sri Misdawati, Ketua KWT Aron Jaya, mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKN yang memberikan energi baru bagi kelompoknya.
“Kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu kami, mulai dari menanam, mencangkul, hingga membuat bedengan untuk penanaman. Selain meringankan beban kami, kerja sama ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat,” ungkap Sri.
Salah satu topik utama yang dibahas dalam program ini adalah diversifikasi tanaman. Mahasiswa dan KWT menanam berbagai jenis tanaman pangan seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman herbal yang sesuai dengan kondisi lahan lokal. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan ketersediaan pangan yang lebih variatif sekaligus mengurangi risiko kegagalan panen.
Penyuluh pertanian Sudirman juga menyoroti pentingnya inovasi dalam pemasaran hasil panen.
“Keterlibatan mahasiswa memberikan perspektif baru kepada KWT, tidak hanya fokus pada produksi tetapi juga strategi pemasaran agar hasil panen dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Ini penting untuk meningkatkan pendapatan dan memastikan pangan berkualitas tetap terjangkau bagi masyarakat desa,” jelas Sudirman.
Melalui program KKN ini, diharapkan masyarakat Desa Dayah Aron mampu mengembangkan usaha pertanian yang mandiri dan berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh bagi desa lain dalam mendukung ketahanan pangan nasional.