Jember, Suara Indonesia-News.Com – Ironis sekali betapa tidak, Pendidikan yang seharus nya menjadi suatu sarana untuk mendidik generasi muda yang yang berkualitas, ternyata sangat mahal dan hanya terjangkau orang tertentu saja yang punya duit, yang menjadi pertanyaan adalah apakah pendidikan dasar yang ada di negeri ini hanya untuk anak orang kaya saja, sedang kan generasi penerus dari keluarga kurang mampu apakah tidak di perboleh kan untuk mengenyam pendidikan yang layak ???
Seperti hal nya yang terjadi di SDN Jember Kidul 2 kecamatan kaliwates kabupaten jember Jatim, hal ini merupakan suatu gambaran yang tidak sepatut nya di lakukan bagi dunia pendidikan dasar negeri, untuk mengenyam pendidikan yang layak saja harus merogoh kocek Rp 1,9 juta dengan rincian rehab atau komputer Rp 1,1 juta dan buku plus alat tulis di tambah baju olah raga Rp 800 ribu.
Terus kemana lari nya anggaran dana bos dan beberapa program dari pemerintah, apakah anggaran tersebut tidak di salurkan oleh pemerintah pusat, atau kah anggaran tersebut mengendap di instansi yang bersangkutan, hingga sekarang hal ini masih misterius.
Kalau memang anggaran itu di salurkan sebagaimana mestinya mungkin hal ini tidak perlu terjadi, beberapa kali memang pembelian buku dan seragam yang di haruskan beli di lembaga sekolah dasar negeri, merupakan suatu budaya tahunan dalam penerimaan siswa baru, tapi mengapa Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, hanya diam dan tidak menjatuhkan sanksi apa-apa terhadap oknum lembaga Pendidikan Dasar negeri yang melakukan pelanggaran tersebut.
Apa sengaja di biarkan dan hanya di kasih peringatan saja apa hanya Kepala Dinas Pendidikan hanya duduk dan menikmati secangkir teh dengan beberapa biscuit dan masa bodoh dengan oknum lembaga pendidikan yang melakukan pelanggaran, inilah dunia pendidikan yang ada di jember, soal kuwalitas belakangan yang penting mereka para wali murid wajib membeli apa yang di tawarkan oleh lembaga sekolah.
Sementara ketika wartawan koran ini berkali-kali berusaha untuk konfirmasi ke dinas pendidikan jember, Bapak Bambang selaku Kepala Dinas Pendidikan Jember tidak bersedia di temui. (Jkt).