MAMASA, Kamis (24/11/2023) suaraindonesia-news.com – Personil Polisi Sektor (Polsek) Tabulahan mengevakuasi korban tersambar petir saat bekerja di sawah miliknya. Nahas, korban tewas dalam kejadian itu.
Junaidi (60) korban tersambar petir ditemukan sudah tidak bernyawa di lumbung sawah miliknya sekitar pukul 15:30 Wita di Kelurahan Lakahang, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Korban awalnya ditemukan oleh salah seorang ibu Sabbu yang saat itu hendak mengecek selang air miliknya.
Saat saksi melintas di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saksi mata melihat korban sedang terbaring dan tidak bergerak sedikitpun, lalu saksi mata kembali kerumahnya dan memanggil suaminya.
Baca Juga: Pj Bupati Mamasa Sakit, Sekda Temui Massa Aksi Unjuk Rasa
“Coba lihat bapak Indra (korban) kayaknya sakit lagi karena saya lihat tidur tidak gerak-gerak,” Kata Sabbu dengan kondisi panik kepada suaminya.
Setelah mendapat kabar, suami Sabbu (saksi) kemudian ke kampung memanggil keluarga korban. Lalu suami saksi mata menuju sawah korban tempat kejadian perkara (TKP) bersama keluarga korban.
Setelah saksi mata dan keluarga korban tiba di TKP, mereka mendapati korban dalam keadaan tidak bernyawa.
Kapolsek Tabulahan Ipda Samson membenarkan hal itu, korban berjenis kelamin laki-laki ditemukan di lumbung sawahnya dalam keadaan sudah tidak bernyawa kemarin sekitar pukul 15:30 Wita.
“Ia mas korban disambar petir,” Kata Samson saat dikonfirmasi via WhatsApp. Jumat (Jumat 24/11/2023).
Samson kemudian koordinasi ke dokter Puskesmas Tabulahan untuk dilakukan visum.
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Tabulahan Sri Indra Lesmana. Tidak ditemukan kekerasan fisik di bagian tubuh korban, namun di bagian kepala sebelah kiri korban ditemukan ada beberapa rambut yang hangus dan permukaan kepala korban hitam.
“Sehingga Dokter menyimpulkan korban meninggal akibat tersambar petir,” Ungkap Samson.
Samson menambahkan, cuaca di Kelurahan Lakahang saat sebelum kejadian hujan lebat disertai beberapa kali petir serta suara gemuruh guntur yang begitu keras.
Reporter: Kang Sukir
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri