SUMENEP, Sabtu (29/07/2023) suaraindonesia-news.com – Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) Wilayah Sumenep, setelah vakum sejak beberapa waktu lamanya, secara resmi kembali dilantik pada hari Sabtu (29/07/2023) di Graha Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep.
FKMSB Wilayah Sumenep juga melangsungkan Talk Show pada kepengurusan Periode 2023-2024 dengan tema “Kesalehan Santri di Era Baru; Saleh Spiritual, Saleh Sosial, Saleh Intelektual dan Saleh Digital,”
Dalam Talk Show terdapat dua Narasumber yaitu K. Halimi (Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Sumenep) sebagai pemateri pertama dan pemateri kedua adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep, Hairul Anwar.
Ketua Pusat FKMSB Moh. Faisol mengungkapkan, pihaknya sangat mensupport terhadap niat alumni Banyuanyar khusunya wilayah Sumenep yang telah menghidupkan kembali FKMSB.
“Intinya selalu semangat dalam menjalani proses di FKMSB wilayah Sumenep, dan jadilah promotor dalam mengamalkan ilmu yang telah dituangkan oleh para kiai di pondok kita tercinta dahulu kala,” ujarnya .
Sementara itu Koordinator FKMSB wilayah Sumenep, M. Iqbal mengatakan tema yang di angkat bertujuan untuk meningkatkan kualitas pada santri untuk melek terhadap digital karena cenderung ketika santri menyentuh hal tersebut dikatakan sebagai orang yang ikut orang barat.
“Sedangkan hari ini kita sudah masuk pada Generasi Z maka yang perlu kita perhatikan bagai mana maha santri bisa berbaur dan menjadi aktor dalam era ini, sehingga pemikiran tidak jumud,” kata Iqbal saat sambutan.
Dirinya juga menceritakan bahwa FKMSB wilayah Sumenep dari tahun 2015 fakum, dikarenakan tidak ada regenerasi secara legowo mau mengabdikan diri di forum itu.
“Dari kemarin kita seluruh pengurus berusaha untuk merevitalisasi FKMSB wilayah Sumenep, dan alhamdulillah detik ini kita pengurus sah dilantik oleh pusat untuk menjalankan tupoksi Forum ini,” tegasnya.
Pihaknya juga berharap seluruh pengurus mampu menjalani tanggung jawab dalam mengabdi terhadap Pondok Pesantren Banyuanyar tidak hanya menyiarkan agama Islam pada masjid-masjid tetapi juga memiliki kekuatan untuk berada di segala lini sektor salah satunya ikut andil dalam menuntaskan problem-problem ketimpangan masyarakat.
“Kita harus melakukan komunikasi dan silaturahmi terhadap orda-orda lain di Kabupaten Sumenep untuk kemudian bisa bersama-sama menuntaskan apa saja problematika yang ada di kabupaten Sumenep, dikarenakan forum kita pernah mati maka tidak mungkin untuk langsung turun dengan sendirinya tanpa harus berdiskusi dengan orda-orda lain,” tandasnya.
Reporter : Ari
Editor : Wakid Maulana
Publisher : Nurul Anam