PROBOLINGGO, Rabu (29/7/2020) suaraindonesia-news.com – Jelang Hari Raya Idul Adha 1441-H, Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pedagang hewan untuk kurban yang ada di wilayah Kota Probolinggo, Rabu (29/7/20) siang.
Dalam sidak tersebut, Wali Kota Hadi Zainal Abidin mendapati beberapa hewan untuk kurban yang dijual oleh pedagang masih belum memenuhi syarat kelayakan untuk dijadikan hewan kurban.
Wali kota katakan, setelah saya melihat tempat-tempat penjualan hewan untuk kurban, pertama saya minta kepada Dinas Pertanian untuk mengecek kesehatan semua semua hewan kurban yang dijual oleh pedagang di wilayah kota probolinggo.
“Disamping itu saya juga melihat dan mengecek, ternyata ada beberapa hewan yang masih belum memenuhi syarat untuk kurban. Diantaranya belum poel,” ujar wali kota yang lebih akrab disapa dengan sebutan Habib Hadi ini.
Karena itu wali kota Habib Hadi pesan kepada pedagangnya agar hewan yang belum poel tersebut tidak dijual untuk kurban.
“Tolong sampaikan kepada pembeli ya kalau hewan ini belum layak untuk kurban. Jangan dijual untuk kurban,” pesan wali kota kepada penjual.
Kalau masalah kesehatan, menurut Habib Hadi, semua hewan kurban yang dijual sehat.
Kepada masyarakat wali kota berpesan, jika ingin beli hewan untuk kurban agar diteliti baik kesehatan dan umurnya.
“Bagi masyarajat yang mau beli hewan kurban, tolong diteliti, masalah kesehatannya, umurnya, tentunya yang memenuhi syarat-syarat kelayakan untuk hewan kurban. Itu yang paling penting,” sebutnya.
Sementara itu, H.Syarif salah satu pedagang hewab kurban asal Desa Pohsangit Lor mengungkapkan, tahun ini penjualan hewan kurban turun drastis. Baik jumlahnya maupun harganya. Ia sebutkan, tiap ekor harganya turun sekitar 10% (turun Rp200 ribu tiap ekor) dibanding penjualan tahun lalu. Hal itu terjadi karena sepinya pembeli.
“Dibanding tahun lalu, sekarang penjualan hewan kurban turun drastis. Hari Raya kurang 2 hari (H-2), tahun lalu bisa laku sedikitnya 30 ekor, sekarang hingga H-2 baru laku 8 ekor. Sekarang Harganyapun turun hingga Rp200 ribu per ekornya. Mungkin ini karena adanya Corona,” ungkapnya.
Reporter : Singgih Widjanarko
Editor : Amin
Publisher : Ela