Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Regional

Laksanakan Reses di KWT, Heri Cahyono Libatkan Penyuluh Pertanian

Avatar of admin
×

Laksanakan Reses di KWT, Heri Cahyono Libatkan Penyuluh Pertanian

Sebarkan artikel ini
IMG 20220915 183221
Foto: Anggota DPRD Kota Bogor, Heri Cahyon saat menyemprot kacang tanah.

KOTA BOGOR, Kamis (15/09/2022) suaraindonesia-news.com – Pelaksanaan Reses anggota DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono, kali ini dengan mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT) Berkarya dengan melibatkan penyuluh pertanian, Tonny Saritua Purba.

Acara Reses yang bertema ‘Sinergi Untuk Bangkit Bersama’ ini dilaksanakan di Blok Tempe, RW 04, Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Ketua KWT Berkarya, Mulyani menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada wakil rakyat, Heri Cahyono, atas kunjungannya ke KWT Berkarya yang sekaligus melibatkan penyuluhan pertanian.

“Kami ucapkan terimakasih kepada pak Heri Cahyono yang telah menyempatkan diri untuk berkunjung ke KWT kami, terlebih pak Heri melibatkan penyuluh pertanian buat kami, kami ini kan butuh ilmu terkait pertanian, apalagi sekarang ini harga pupuk mahal, ternyata setelah diberikan pak Tonny arahan, kita jadinya bisa menekan biaya,” ungkapnya, Kamis (15/09).

Sementara penyuluh pertanian, Tonny Saritua Purba menyampaikan, sebagai alumni IPB angkatan 27, ia merasa mempunyai beban moral.

“Kalo kita punya ilmu pengetahuan, sudah sepatutnya kita bagi kepada orang lain,” ujarnya.

Alumni IPB ini juga menerangkan, bukan hanya penyuluhan yang ia lakukan, tapi ia juga memberikan ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara membuat pupuk hayati, bagaimana cara menyuburkan tanah.

Baca Juga :  Tradisi Pedang Pora Sambut Kedatangan dan Pelepasan Kapolres Pamekasan

Selain itu kata Tonny, ia juga mengajarkan cara mencegah hama tanaman, cara membuat pupuk organik.

“Pada saat harga pupuk mahal, para petani tetap bisa bekerja, imbuhnya.

Di tempat yang sama, anggota DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono mengatakan, masih dalam suasana reses, ia melihat para ibu ibu KWT maupun para bapak bapak KTD terlihat masih bersemangat memanfaatkan lahannya untuk menanam sayur mayur maupun kacang kacangan.

Seperti kita ketahui, saat ibu ibu maupun bapak bapak turun menjadi petani, mereka akan menemui kendala terutama sarana produksi pertanian.

“Kalo mereka tidak diberikan wawasan, kasihan sama mereka, sudah mengeluarkan energi, biaya tapi hasilnya tidak maksimal, tentunya dengan keberadaan pak Tonny ini yang sudah berpengalaman malang melintang di dunia pertanian di seluruh Indonesia, kami juga ingin ilmunya ditularkar di Bogor ini,” katanya.

Alumni IPB angkatan 28 ini juga menyebut, biaya termahal dalam pertanian iti adalah pupuk, pestisida, ternyata beban biaya yang tinggi tersebut bisa disiasati dengan memanfaatkan yang ada di sekitar kita.

Baca Juga :  Dinilai Tak Sesuai Spek dan Berpotensi Korupsi, Warga Ulee Glee Tolak Pembangunan JUT

Menurutnya Heri, penyuluhan ini bukan hanya saat reses, tapi ini akan berkelanjutan.

“Minggu depan juga pak Tonny akan kesini lagi untuk memberikan penyuluhan, jadi ini akan berkelanjutan,” pungkasnya.

Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam