WAIKABUBAK, SUMBA BARAT-NTT, Kamis (25/01/2018) suaraibdonesia-news.com – Menghadapi momentum Perhelatan demokrasi 5 tahunan Pilkada Guberbur dan Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023, Calon Gubernur NTT yang dijagokan Partai Nasdem, Golkar dan Hanura, Viktor Bungtilu Laiskodat nyaris menyindir rezim petahana gubernur NTT di bawah Kepemimpinan Gubernur Frans Lebu Raya.
Menurut Laiskodat, Sejauh ini Pemimpin NTT selama ini belum bekerja berdasarkan riset yang baik. Akibatnya, NTT yang digelarakan sebagai Propinsi jagung, Propinsi ternak, dan lainnya gagal terlaksana.
“Kenapa NTT tidak maju? Hal itu karena pemimpin NTT merumuskan program kerja tanpa melalui sebuah riset yang baik. Pemimpin tidur dan bangun pagi, lalu memutuskan program kerja diantaranya NTT provinsi jagung, provinsi ternak, provinsi cendana dan lain-lain. Semua itu tidak ada yang sukses,” ujar Viktor.
Lebih lanjut Viktor mengatakan, NTT tetap miskin karena pemimpinnya tidak mendengarkan dengan baik keluhan masyarakat. Pemimpin hanya mementingkan keluarga dan sahabatnya.
Kerasnya sindirian ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Nasdem ini disampaikan dalam orasi singkatnya di hadapan ribuan masyarakat Sumba Barat, dalam ajang deklarasi paket Viktory -Joss, di lapangan Manda Elu, Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Rabu (24/01/2018).
Deklarasi ini dihadiri sejumlah petinggi lokal ketiga partai pengusung, yakni Partai Nasdem, Partai Golkar, dan Hanura. Selain itu, hadir pula sejumlah relawan paket yang familiar dengan tagline Viktory – Joss.
Dirinya mengakui, keputusan dirinya untuk menanggalkan Jabatan DPR RI dan meninggalkan segala kemewahannya di Ibu Kota Negara merupakan bentuk tanggung jawab moril sebagai Putra NTT untuk menjadikan NTT lebih dperhitungkan dimata kancah nasional kedepan.
“Saya ingin mengorbankan diri bagi rakyat NTT agar daerah ini maju diperhitungkan di level nasional. Karena itu ia berjanji akan membangun air bersih siap minum di seluruh desa di NTT, penerangan listrik, jalan raya dan pariwisata,” tandasnya.

Baca Juga: Lebur Raya : Bangunlah Indonesia di NTT
Menurut dia, NTT membutuhkan pemimpin yang memiliki hati untuk mengubah wajah NTT dari keterpurukannya selama ini, pemimpin yang memiliki hati, akal sehat dan berpikir cerdas. Ia menyebut, dirinya dan Josep Nae Soi memiliki karakter tersebut.
Pasangan Viktory – Joss maju dalam arena pertarungan Pilgub NTT dengan didukung oleh Partai Nasdem, Partai Golkar dan Hanura.
Dua tokoh ini sama-sama sebagai politisi. Viktor adalah politisi Nasdem dan menjabat sebagai anggota DPR RI saat ini. Sementara, Josep adalah politisi Golkar dan pernah menjabat sebagai anggota DPR RI (2009 -2014).
Sama seperti paket lainnya, kedua figur ini mengaku terpanggil untuk membangun NTT dari sejumlah ketertinggalan selama ini dan sampai saat ini.
Ada pun visi dari paket Viktory-Joss yaitu ‘Membangun NTT Menuju Masyarakat Sejahtera dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.’
Sementara misi yang mereka usung yakni pembangunan yang inklusif-berkelanjutan, pembangunan pariwisata, ketersediaan dan kualitas infrastruktur, dan meningkatkan sumber daya manusia.
Adapun Pilgub NTT 27 Juni 2018 mendatang akan diikutti empat pasangan calon, yakni pasangan Marianus Sae-Emilia Noemleni (diusung PDIP dan PKB), pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph Nae Soi (diusung Nasdem, Golkar, dan Hanura), pasangan Esthon L. Foenay-Christian Rotok (diusung Gerindra, PAN, dan PPP), dan pasangan Benny Kabur Harman-Benny Alexander Litelnoni (diusung Demokrat, PKS, dan PKPI).
Keempat pasanganan ini memiliki keinginan yang sama yaitu membangun NTT. Atau kemungkinan sebaliknya adalah sama-sama berkeinginan hanya sekadar mencari panggung kekuasaan namun Pilihan ada pada rakyat NTT.
Reporter : Yoko
Editor : Amin
Publisher : Tolak Imam














Sebaikanya para calon pilgub mengedepankan kecerdasan spiritualitas dalam gaya kepemimpinan mereka ketika terpilih menjadi Gubernur dan wakil gubernur NTT. Pendidikan politik akhirnya mengajak pemilih agar memilih pemimpin yang amanah sebagai representasi dari pemimpin kehidupan alam semesta..!
Kritikan bagus tapi kurang pas….masa “Semua itu tidak ada yang sukses” pertanyaan saya apaka Pak Victor telah melakukan riset di NTT paling tidak untuk kepentingan aspirasi tingkat Nasional sebagai wakil Rakyat NTT.