SAMPANG, Suara Indonesia-News.Com – Dua orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Annaqsabandiyah, Dusun Ombul, Desa Bringin, Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang yakni Fathor (17) asal Desa Birem Tembelangan dan Mas’udi (18) asal Desa olor Kecamatan Banyuates meninggal dunia ketika hendak menguras sumur milik Ponpes tersebut.
Tak hanya itu, dua orang santri lainya yang ikut membantu korban yaitu Rizal (22) asal Pontianak, Kalimantan dan Abdullah (18) asal Desa Birem, Kecamatan Tambelangan juga kritis dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.
Menurut Rizal korban yang berhasil sadar usai mendapat perawatan medis, mengatakan, Kejadian tersebut bermula saat mereka hendak melaksanakan piket bersih-bersih pukul 08.30 WIB Pagi. Sementara dirinya bersama tiga orang lainya memiliki tugas untuk menguras sumur dengan memasukkan pompa air ke dalam sumur.
“Setelah mesin pompa dimatikan, Fathor dan Mas’udi berada di dasar sumur dan berteriak minta tolong, maka saya juga ikut masuk ke dasar sumur, tapi kepala saya justru ikut pusing,” kata Rizal, Sabtu (24/10/2015).
Lanjut Rizal, karena kami bertiga di dalam sumur, maka Abdullah juga nyusul, akan tetapi juga mual-mual, tapi berhasil membawa teman kami ke atas.
“Sesampainya di atas, Mas’udi dan Fathor pingsan dan meninggal mas, sedangkan Abdullah di bawa ke RSUD Sampang karena kritis,” imbuhnya.
Terpisah, kepala Puskesmas Tambelangan Moh Romzah saat di konfirmasi menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, semua korban mengalami kekurangan oksigen. Terlebih juga ditengarai adanya gangguan asap pompa air di dalam sumur sedalam 40 meter tersebut.
“Semua korban mengalami kekurangan oksigen gejalanya sama yaitu, pusing, mual dan sesak nafas, akan tetapi nyawa Mas’udi dan Fathor tak terselamatkan karena berada di dalam sumur sejak awal,” pungkasnya.(nor/luk).