Sumenep, Suara Indonesia-News.Com – Puskesmas Legung, Sumenep, Madura, Jawa Timur adakan pertemuan kemitraan bidan dengan para dukun bayi, acara tersebut di adakan di Aula UPT Puskesmas setempat, Senin (19/10/2015).
Acara pertemuan tersebut di hadiri Forpimka, sebanyak 21 dukun dari 7 Desa, Kepala Desa, Kepala UPT Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kecamatan Batang-batang.
Kepala UPT Puskesmas Legung H. Syamsuri mengatakan, bahwa tujuan dari pertemuan ini pertama menjalin kemitraan kerjasama dengan dukun bayi yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas sebanyak 7 Desa, Kedua untuk menurunkan angka ke matian ibu (aki) dan AKB (angka kematian bayi) akibat komplikasi perkandungan.
“Kami tidak melarang dukun melakukan persalinan atau membantu menolong persalinan tapi harus di dampingi oleh tenaga kesehatan atau bidan, sehingga ada kerjasama atau kemitraan,”Kata Syamsuri.
Karena menurut Syamsuri, selama ini kasus-kasus dengan komplikasi persalinan itu kadang-kadang karena di tolong oleh dukun soalnya dukun hanya melakukan tabsiran saja tidak mempunyai ilmu persalinan, seperti pembukaan pada orang yang mau melahirkan tentang pembukaan 2,3,4 atau 5apalagi belum waktunya pembukaan sudah di suruh mengejar sama dukun itu. Terangnya.
“Kita minimalkan kejadian-kejadian seperti itu, pada penyegaran pertemuan kemitraan tenaga kesehatan atau bidan, intinya biar dukun-dukun bisa lebih bekerjasama. apabila nanti ada ibu melahirkan atau ibu mau melahirkan mereka harus sudah menghubungi bidan untuk melakukan pertolongan tetap di dampingi oleh dukun,”ujarnya.
Syamsuri menambahkan, Sedangkan tugas dari dukun sendiri nantinya hanya memandikan bayi dan merawat ibunya dan sebagainya, setelah mendapatkan pertolongan dari bidan, apalagi ada dukun terlatih setiap dukun mendapatkan latihan dari kesehatan bagaimana cara memandikan bayi yang benar dan merawat ibu yang melahirkan.
“Bagi ibu hamil untuk segerah memeriksakan diri baik itu ke posyandu maupun ke polindes atau ke puskesmas karena semuanya sudah gratis dan semuanya sudah di tanggung oleh pemerintah,”Beber Syamsuri.
Syamsuri berharap, dengan adanya kemitraan bidan dan dukun ini agar nantinya terjalin kerjasama yang lebih, supaya kami bisa menekan angka ke sakitan atau angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serendah mungkin karena menurutnya selama ini masyarakat madura masih fanatik dengan dukun, sehingga wajib merangkul dan bekerjasama.Tukasnya. (liq).













