ACEH UTARA, Minggu (12/01) suaraindonesia-news.com – Kelangkaan pupuk subsidi dan permainan harga yang terus membebani petani setiap musim tanam mendapat perhatian serius dari Dewan Pimpinan Cabang Satuan Tugas Khusus (DPC-Satgassus) Ketahanan Pangan dan Infrastruktur Kabupaten Aceh Utara.
Ketua Satgassus, Rasyidin, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal distribusi dan harga pupuk subsidi untuk meringankan beban para petani di Aceh Utara.
“Kami sangat prihatin dengan keluhan petani yang selama ini sulit mendapatkan pupuk, terutama saat musim tanam. Sesuai arahan pimpinan, seluruh jajaran Satgassus akan mengawal dan memantau ketersediaan pupuk di kios pengecer,” ujar Rasyidin, Minggu (12/01/2025).
Rasyidin juga menekankan bahwa pihaknya tidak hanya memantau distribusi, tetapi juga harga pupuk yang sering dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kami mendapatkan informasi bahwa beberapa kios menjual pupuk di atas HET. Kami akan fokus memantau harga tebus pupuk agar sesuai dengan aturan,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, Satgassus telah berkoordinasi dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Seuneudon untuk memastikan harga pupuk subsidi di wilayah tersebut sesuai dengan HET.
“Untuk Kecamatan Seuneudon, kami sudah berkoordinasi dengan pihak BPP. Harga pupuk tidak boleh melebihi harga subsidi,” jelas Rasyidin, yang juga merupakan putra asli Seuneudon.
Ia pun mengingatkan para pemilik kios pupuk di Aceh Utara agar tidak mempermainkan harga pupuk subsidi. Jika ditemukan pelanggaran, pihaknya akan meminta pemerintah mencabut kontrak subsidi dari kios tersebut.
“Kami minta kepada pemilik kios agar menjual pupuk sesuai HET. Jika ada laporan pelanggaran, kami akan mendorong pihak berwenang untuk mencabut izin kontrak kios tersebut,” tegas Rasyidin.
Selain itu, Satgassus berencana melaporkan permasalahan kelangkaan dan harga pupuk di Aceh kepada pihak kementerian terkait di Jakarta.
“Insya Allah, dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan pihak kementerian untuk menyampaikan laporan dan keluhan petani terkait harga dan distribusi pupuk,” tutup Rasyidin.