Reporter: Ipul
Tidore Malut, Rabu (7/12/2016) suara indoneaia-news.com – Gabungan beberapa Organisasi baik dari organisasi angkutan darat Organda, Ikatan Bentor serta Organisasi kepemudaan dan Mahasiswa KNPI, HMI, PMII, LMND, se-kota Tidore Kepulauan (Tikep), menggelar aksi atas kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), berlangsung di depan halaman Kantor Walikota Tikep.
Dalam aksi itu, ratusan massa aksi Solidaritas Untuk Rakyat (SUR), mendesak walikota Tikep Kapten. Ali Ibrahim, agar mengatasi masalah krisis BBM di kota Tikep. Yang membuat Pengecer menjual dengan harga tinggi jauh diatas HET. Seharusnya HET yang sudah ditetapkan oleh Pemkot Tikep dikawal dan diawasi dengan baik, bukan mala membiarkannya.
“Pemkot Tikep wajib menginformasikan kepada masyarakat jika akan terjadi kelangkaan BBM dan harus melakukan pengawasan terhadap pedangan pengecer agar tidak terjadi permainan harga sehingga stabilitas harga BBM terjaga dan merata di seluruh wilayah Tikep,”ungkap salah seorang orator Aksi, Nurdin Safrudin, yang juga ketua Organda Kota Tikep.
Menurutnya, Pemkot harus menambah jumlah APMS di Tikep untuk mengantisipasi kelangkaan BBM. Selain itu, harus merazia dan memberikan sanksi tegas kepada oknum-oknum yang sengaja menimbun BBM.
Aksi yang berlangsung itu, kemudian diterima oleh Asisten II Saleh Yasin, yang didampingi Kabid Perdagangan Disperindagkop Muhammad Yasin, menjelaskan, Kelangkaan BBM di Tidore terjadi karena telatnya pasokan BBM yang masuk dari Ternate, hal ini juga disebabkan karena cuaca buruk.
Selain itu, harga BBM yang tinggi pada pedagang pengecer terjadi karena para pedagang pengecer membeli BBM dari Kota Ternate langsung dengan harga tinggi, pungkasnya.