Kreatifitas Anak Anak Bomber Grafitty Ternyata Menyulap Tembok Jadi Indah - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Kreatifitas Anak Anak Bomber Grafitty Ternyata Menyulap Tembok Jadi Indah

×

Kreatifitas Anak Anak Bomber Grafitty Ternyata Menyulap Tembok Jadi Indah

Sebarkan artikel ini
IMG 20160811 WA0029 1
Kelompok anak-anak bomber yang memilik Grafiti (grafitty atau grafitti) saat menggambar di dinding

Reporter: Lukman 

Blora, 11/08/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Kreatifitas anak anak yang suka corat coret ditembok bisa mempengaruhi dinding jalan menjadi indah. 

Kelompok anak-anak bomber yang memilik Grafiti (grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat atau suatu objek gambar tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng atau pilok.

Seperti yang dilakukan oleh para bomber ini yakni Risky, Tomy, Arif Hermawan, Aiis, mereka adalah anak anak muda yang mempunyai modal memomoles tembok tembok dinding menjadi indah.

Ketika di temui wartawan  Suara Indonesia-News saat sedang melukis di bawah jembatan doble truck (rel ganda) di Cepu kidul. Kecamatan Cepu kabupaten Blora. (10/8/2016) Tommy bomber dari kabupaten  Rembang menyampaikan bahwa graffiti ini bisa kami selesaikan dalam 2 jam. Anak empat .

Baca Juga :  Setelah Terpisah 25 Tahun, Alumni SMP 1 Pakong Angkatan 93 Gelar Reuni dan Bingkisan Bea Siswa Kuliah Gratis

“Tapi p kami butuh konsentrasi yg penuh dalam menggambar. Bersama teman teman kami ini. Dan teman teman ini semua dari Cepu dan Blora,” Ceritanya.

Ia menambahkan, Seni Graffiti atau seni corat-coret bukanlah fenomena baru di masyarakat. Awalnya, seni ini digunakan sebagai salah satu bentuk bentuk protes kepada dunia politik atau apapun lewat coretan di tembok pinggir jalan. Namun, dalam perkembangannya aksi ini malah berubah fungsi menjadi seni.

Sejarah Grafiti

Amazing..Karya Seni Corat-Coret Dinding Yang Akan Membuat Kaskuser Takjub.

Grafiti di Pompeii. Istilah graffiti berasal dari bahasa Latin, yaitu graphium yang artinya menulis. Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini.. grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.

Baca Juga :  AKBP Arman Salurkan 50 Ton Beras Untuk Masyarakat Terdampak PPKM Darurat

Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan. Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii.(Red)

Tomy melanjutkan sambil memegang kuas ia melakukan hobbynya ini dengan anggaran pribadi dan iuran dari teman-teman. Dan kami tidak punya komonitas yang formal inipun kita sama2 ketemu ternyata kami sejalan suka corat coret dinding.