Reporter: Lukman
Blora, 11/08/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Kreatifitas anak anak yang suka corat coret ditembok bisa mempengaruhi dinding jalan menjadi indah.
Kelompok anak-anak bomber yang memilik Grafiti (grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat atau suatu objek gambar tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng atau pilok.
Seperti yang dilakukan oleh para bomber ini yakni Risky, Tomy, Arif Hermawan, Aiis, mereka adalah anak anak muda yang mempunyai modal memomoles tembok tembok dinding menjadi indah.
Ketika di temui wartawan Suara Indonesia-News saat sedang melukis di bawah jembatan doble truck (rel ganda) di Cepu kidul. Kecamatan Cepu kabupaten Blora. (10/8/2016) Tommy bomber dari kabupaten Rembang menyampaikan bahwa graffiti ini bisa kami selesaikan dalam 2 jam. Anak empat .
“Tapi p kami butuh konsentrasi yg penuh dalam menggambar. Bersama teman teman kami ini. Dan teman teman ini semua dari Cepu dan Blora,” Ceritanya.
Ia menambahkan, Seni Graffiti atau seni corat-coret bukanlah fenomena baru di masyarakat. Awalnya, seni ini digunakan sebagai salah satu bentuk bentuk protes kepada dunia politik atau apapun lewat coretan di tembok pinggir jalan. Namun, dalam perkembangannya aksi ini malah berubah fungsi menjadi seni.
Sejarah Grafiti
Amazing..Karya Seni Corat-Coret Dinding Yang Akan Membuat Kaskuser Takjub.
Grafiti di Pompeii. Istilah graffiti berasal dari bahasa Latin, yaitu graphium yang artinya menulis. Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini.. grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.
Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan. Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii.(Red)
Tomy melanjutkan sambil memegang kuas ia melakukan hobbynya ini dengan anggaran pribadi dan iuran dari teman-teman. Dan kami tidak punya komonitas yang formal inipun kita sama2 ketemu ternyata kami sejalan suka corat coret dinding.













