Reporter: T2g
SULUT, Jumat (12/5/2017) suaraindonesia-news.com – Kordinator Wilayah Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (Korwil TRC PA) Sulawesi Utara, Howard Hendriek Marius mengajak para orang tua untuk mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauh dari Narkoba.
Kepada suaraindonesia-news.com, Howard mengatakan jika saat ini Sulawesi Utara darurat Narkoba dan korbannya terbanyak dari anak di bawa umur.
“Di Sulawesi Utara penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah, karena saat ini dengan mudah mendapat narkoba, tentu saja hal ini bisa membuat kita khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela di Sulawesi Utara,” jelas Howard
Bahkan menurut Howard sesuai data yang dikeluarkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Utara, Tahun 2015 sebanyak 734 orang menjadi pasien rehabilitasi narkoba.
“70 persen di antaranya adalah pelajar yang terdiri dari 40 persen siswa SMP dan 30 persen siswa SMA,” terangnya.
Lanjutnya, upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan semua pihak, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba, saat ini di Sulawesi Utara lagi marak penggunaan obat-obat keras berbahaya seperti Somadril, Trihex, Komix dan CPZ (golongan Benzodiasepin) dan lainnya, sudah dalam tahap mengkhawatirkan.
Untuk kata dia, orang tua di harapkan agar mengawasi anak anaknya setiap saat karena menurutnya, upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba yaitu dari pendidikan keluarga.
“Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauh dari Narkoba,” harap Korwil TRC PA Sulut itu.
Lanjut Howard, Narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak, sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan mereka alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.
“Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya Narkoba,” tukasnya.