Suara Indonesia-News.Com, Kota Batu – Keresahan beberapa kontraktor Kota Batu tentang ulah kontraktor hitam untuk mendominasi pekerjaan di lingkungan Pemerintah Kota Batu mestinya di respon pihak pihak terkait, ” ungkap Supriyadi, SH Direktur LP3ND. Rabu (18/02/2015).
Menurutnya, keresahan kontraktor Kota Batu itu sangat beralasan, karena mereka merasa bahwa pekerjaan proyek tersebut mestinya bisa di bagi rata sebagai bentuk kebersamaan dan rasa keadilan, ” tandasnya
Pekerjaan di bawah 200 jt, kata dia, masuk dalam kategori penunjukkan langsung, artinya tidak melalui mekanisme lelang / tender, dan itu memang menjadi wewenang pengguna anggaran
Disitulah, menurut dia, rawan sekali dipergunakan kontraktor hitam melakukan berbagai strategi untuk memperoleh berbagai pekerjaan proyek penunjukan langsung tersebut
Supriyadi mencontohkan, fenomena seperti itu tidak hanya terjadi di Kota Batu, dibeberapa Kota/Kabupaten di Indonesia, modus kontraktor hitam itu bermacam macam, ada yang mengatakan dapat mandat dari Gubernur
Tetapi, kata dia, yang paling sering terjadi di Kota / Kabupaten biasanya mereka seolah olah telah mendapatkan rekomendasi dari Bupati / Walikota untuk mendapatkan beberapa paket pekerjaan, ada pula yang karena mengaku kerabat, sahabat, bahkan ada juga karena hubungan keluarga, Kakak atau adik, akibatnya adalah mereka para kepala SKPD pengguna anggaran ketakutan dan terpaksa memberikan pekerjaan itu
Setelah itu, kata Supriyadi, kepala SKPD itulah yang menjadi bulan bulanan kontraktor lain agar pekerjaan dibagi rata. Selain tidak memenuhi rasa keadilan, jika pekerjaan hanya di dominasi oleh kontraktor hitam, pekerjaan tersebut cenderung tidak memenuhi kwantitas apalagi kwalitas, ” pungkasnya. (kurniawan)
