JEMBER, Senin (5/8/2019) suaraindonesia-news.com – Bupati Jember, Faida menegaskan dukungannya terhadap Jember Fashion Carnaval. Komitmen tersebut diucapkannya dalam pidato sebelum membuka secara resmi Grand Carnival JFC ke-18 ‘Tribal Grandeur’, Minggu (4/8/2019) siang di runaway utama, Jl. Sudarman Jember.
Meski sang pendiri karnaval fesyen dunia JFC, Dynand Fariz telah meninggal dunia beberapa bulan lalu, Bupati berjanji akan menjaga kelangsungannya dan membuatnya semakin jaya sehingga tetap menjadi ikon Jember kebanggaan Indonesia di mata dunia.
“Dynand Fariz memang telah tiada, Dynand Fariz memang telah meninggalkan kita semua tapi bukan berarti Jember Fashion Carnaval akan berakhir dan pergi. Kita semua sepakat warisan karya Dynand Fariz ini akan kita jaga kelangsungannya, akan kita buat tetap jaya, akan menjadi warisan budaya, bukan hanya untuk Kabupaten Jember, bukan hanya untuk Indonesia tapi juga menjadi kebanggaan untuk dunia,” kata Bupati Jember, Faida dalam pidatonya.
Selain itu, Faida bangga karena JFC menjadi satu-satunya karnaval fesyen inklusi di dunia sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat.
“Kami persembahkan Jember Fashion Carnaval, satu-satunya karnaval inklusi di dunia, karnaval fesyen yang menjangkau seluruh masyarakat termasuk dari anak-anak berkebutuhan khusus, talent difabel yang tidak kalah prestasinya ,” ucap Bupati Faida dengan wajah sumringah.
Pada acara puncak JFC ke-18 itu, Bupati Jember, Faida terlihat cantik nan anggun mengenakan busana karya Anne Avantie, yang didominasi warna emas dan warna hitam.
Sementara Direktur Even JFC ke-18, Intan Ayunda Vira berjanji akan terus mengharumkan JFC yang merupakan mahakarya dari Dynand Fariz.
“Kami tidak akan diam, kami tidak akan tertidur, kami akan bangkit dan akan melanjutkan perjuanganmu. Kami di sini anak-anak bangsa Indonesia akan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kreatif dan berbudaya,” ucap Vira dalam pidatonya.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Mariska